Sabtu, 19 September 2015

Teruslah Loyal kepada Kerajaan Allah

1, 2. (a) Apa hubungan antara keloyalan kepada Yehuwa dengan kenetralan dalam konflik di dunia? (Lihat gambar di atas.)

Tidak soal di mana kita tinggal atau dari mana asal kita, kita hidup menurut standar Allah. Keloyalan, atau kesetiaan, kepada Yehuwa dan Kerajaan-Nya jauh lebih penting dari apa pun. (Mat. 6:33) Oleh karena itu, kita bisa berkata bahwa kita ”bukan bagian dari dunia”


(b) Banyak orang setia kepada apa, tapi apa akibatnya?

  Dewasa ini, banyak orang di dunia setia kepada negeri, suku, budaya, atau bahkan tim olahraga kesukaan mereka. Sayangnya, ini membuat banyak dari mereka saling bersaing, membenci, dan kadang membunuh pihak yang setia kepada lawan mereka.


3, 4. (a) Mengapa kita tidak memihak sewaktu ada konflik?

karena kita mengikuti Yesus, kita tidak terlibat dalam politik dan tidak ikut berperang. (Mat. 26:52) Sebagai orang Kristen sejati, kita tidak menganggap satu bagian dari dunia Setan lebih baik daripada yang lain. (2 Kor. 2:11) Kita sama sekali tidak mau ikut campur dengan konflik di dunia.

Senin, 25 Mei 2015

2 samuel 13-15.


1.     2 samuel 13:20-29.
Saudara kandung Tamar, Absalom, memendam kebencian terhadap Amnon atas tindakan ini; dan dua tahun kemudian, pada waktu perayaan pengguntingan bulu domba, Absalom menyuruh hamba-hambanya membunuh Amnon ketika dia sedang ”gembira karena anggur”. (2Sam 13:20-29) Amnon, sebagai putra sulung Daud, jelas adalah ahli waris takhta, maka kematiannya bisa jadi juga dipandang menguntungkan oleh Absalom sebagai cara memantapkan peluangnya sendiri untuk meraih jabatan raja. Peristiwa ini menandai dimulainya penggenapan nubuat yang diucapkan Natan setelah Daud sendiri melakukan perbuatan yang tercela dengan istri Uria.—2Sam 12:10;



2.   2 sam 13:1-19
Amnon mengembangkan nafsu berahi terhadap adik Absalom, yaitu Tamar yang cantik, hingga ia jatuh sakit karena dimabuk cinta. Sesuai dengan nasihat sepupunya, Yehonadab, Amnon berpura-pura sakit dan membujuk Raja Daud agar menyuruh Tamar datang ke rumah pribadi Amnon untuk menyiapkan ”roti penghiburan” di hadapannya. Kemudian ia menggunakan kesempatan ini untuk memperkosa saudara tirinya, meskipun Tamar memohon dan mengajaknya bernalar. Kasus Amnon memberikan gambaran bahwa cinta erotis dapat bersifat sangat mementingkan diri, karena setelah terpuaskan, Amnon kemudian menyuruh orang mengusir Tamar ke jalan; ia menganggap Tamar sedemikian menjijikkan sehingga kehadirannya saja sudah membuatnya merasa najis.—2Sam 13:1-19.


Senin, 18 Mei 2015

2 samuel 9-12


2 samuel 12:24,25.
Kemudian Bet syeba melahirkan seorang anak laki-laki, dan anak itu dinamai Salomo. Yehuwa mengasihi Solomo. Maka ia memberi perintah melalui nabi Natan untuk menamai dia Yedidia, demi kepentingan Yehuwa.” (2Sam 12:24, 25)
Nama Yedidia (yang berarti ”Yang Dikasihi Yah”) seakan-akan merupakan petunjuk bagi Daud bahwa kini Yehuwa telah merestui perkawinannya dengan Bat-syeba sehingga buah perkawinannya diperkenan oleh-Nya. Akan tetapi, sang anak tidak biasa dikenal dengan nama ini

Pelajarannya buat kita:
Seburuk apapun kesalahan dan dosa  kita,bila kita bertobat Yehuwa pasti mengampuninya.



2 samuel 9:6,7,13.
Kemurahan hati yang Raja Daud perlihatkan kepada Mefibosyet, putra Yonatan, sahabatnya. Daud mengatakan kepada Mefibosyet, ”Engkau akan senantiasa makan roti di mejaku.” Sewaktu menjelaskan mengapa ia membuat pengaturan itu, Daud mengatakan kepada Mefibosyet, ”Aku pasti akan menunjukkan kebaikan hati yang penuh kasih kepadamu demi Yonatan, bapakmu.” (2 Samuel 9:6, 7, 13)

Kemurahan hati yang senantiasa Daud nyatakan dapat dengan tepat disebut sebagai pertunjukan kebaikan hati yang penuh kasih, bukan semata-mata kebaikan hati manusiawi, karena hal itu merupakan bukti keloyalannya atas hubungan yang telah terjalin. (1 Samuel 18:3; 20:15, 42)

Pelajarannya buat kita :
Demikian pula dewasa ini, hamba-hamba Allah memperlihatkan kebaikan hati manusiawi kepada umat manusia pada umumnya. Namun, mereka senantiasa menyatakan kebaikan hati yang penuh kasih, atau kasih yang loyal, kepada orang-orang yang sama-sama memiliki hubungan yang diperkenan Allah.—Matius 5:45; Galatia 6:10.




Penjelasan perbedaan antara 2 samuel 10:18 dan 1 tawarih 19:18.

Di Helam pasukan Hadadezer di bawah pimpinan Syobakh (Syofakh) berhadapan dengan pasukan Daud dan dikalahkan. Setelah itu, raja-raja bawahan Hadadezer segera berdamai dengan Israel. (2Sam 10:17-19; 1Taw 19:17-19) Dalam pertempuran itu, 40.000 orang dalam pasukan berkuda Siria dibunuh. Ada kemungkinan, untuk melarikan diri melalui medan yang tidak rata, orang-orang itu turun dari kuda mereka dan dibunuh sewaktu berjalan kaki. Hal ini menjelaskan mengapa mereka disebut ”penunggang kuda” di 2 Samuel 10:18 sedangkan di 1 Tawarikh 19:18 mereka disebut ”pasukan berjalan kaki”



BENAYA

[Yehuwa Telah Membangun].
1. Putra seorang imam kepala dari suku Lewi yang bernama Yehoyada dan ayah dari sedikitnya dua putra, yaitu Amizabad dan Yehoyada. (1Taw 27:5, 6, 34) Benaya adalah seorang pejuang perkasa yang sangat gagah berani, ”lebih terpandang daripada ketiga puluh” prajurit Daud yang perkasa, walaupun ”dia tidak menyamai peringkat ketiga pria itu”.—2Sam 23:20-23.
Benaya menunjukkan keberaniannya dengan tiga cara: membunuh dua pahlawan Moab yang kuat, tanpa gentar turun ke dalam sebuah lubang air lalu membunuh seekor singa, dan berhasil mengatasi keadaan yang sangat tidak berimbang, yaitu membunuh seorang raksasa Mesir dengan tombak si korban. (1Taw 11:22-24) Daud mengangkat pria yang berani ini sebagai kepala pasukan pengawal pribadinya. (1Taw 11:24, 25) Orang Khereti dan orang Peleti, yang dikepalai oleh Benaya, tetap loyal kepada raja selama pemberontakan Absalom dan Adoniya. (2Sam 8:18; 15:18; 20:23; 1Raj 1:8, 10, 26; 1Taw 18:17) Selain itu, Benaya diangkat untuk mengepalai regu ketiga dari pasukan yang bertugas secara bergilir, yang terdiri atas 24.000 pria. (1Taw 27:5, 6) Pada masa tua Daud, Benaya beserta orang Khereti dan orang Peleti mendukung penobatan Salomo. (1Raj 1:32-40) Belakangan, di bawah pemerintahan Salomo, Benaya diberi tugas untuk mengeksekusi Adoniya, Yoab, serta Syimei, dan ia juga diangkat oleh Salomo menjadi kepala bala tentara.—1Raj 2:24, 25, 28-46; 4:4.
2. Salah seorang anak buah Daud yang perkasa, komandan regu ke-11 dari pasukan yang bertugas secara bergilir; ia orang Piraton dari suku Efraim.—2Sam 23:30; 1Taw 11:31; 27:14.
3. Pemain musik dari suku Lewi yang memainkan alat musik bersenar untuk mengiringi tabut perjanjian sewaktu tabut itu dibawa ke Yerusalem dan ditempatkan dalam kemah yang telah Daud persiapkan untuk itu.—1Taw 15:18, 20; 16:1, 5.
4. Salah seorang imam yang meniup terompet pada waktu Tabut dibawa ke Yerusalem selama masa pemerintahan Daud.—1Taw 15:24; 16:6.
5. Orang Lewi keturunan Asaf.—2Taw 20:14.
6. Orang Simeon yang mungkin hidup sezaman dengan Raja Hizkia.—1Taw 4:24, 36-43.
7. Orang Lewi yang diangkat oleh Hizkia untuk membantu mengurus sumbangan yang limpah bagi rumah Yehuwa.—2Taw 31:12, 13.
8. Ayah dari Pelatia, salah satu pembesar jahat yang ada dalam penglihatan Yehezkiel.—Yeh 11:1, 13.
9, 10, 11, 12. Empat pria yang, atas nasihat Ezra, menyingkirkan istri-istri asing dan putra-putra mereka. Keempat orang ini masing-masing adalah keturunan Paros, Pahat-moab, Bani, dan Nebo.—Ezr 10:25, 30, 34, 35, 43, 44.


PERTANYAAN ALKITAB DIJAWAB

Adakah harapan bagi orang mati?

Keadaan orang mati sama seperti orang yang tidur, mereka tidak sadar dan tidak bisa melakukan apa pun. Namun, Sang Pencipta kehidupan sanggup menghidupkan lagi orang-orang mati melalui kebangkitan. Untuk membuktikannya, Allah pernah memberi Yesus kuasa untuk membangkitkan beberapa orang yang sudah meninggal.—Baca Pengkhotbah 9:5; Yohanes 11:11, 43, 44.

(pkh 9:5:

5 Sebab yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun, dan tidak ada upah lagi bagi mereka, karena kenangan akan mereka telah dilupakan.

Yhn 11:11:
11 Ia mengatakan hal-hal itu, dan setelah itu ia mengatakan kepada mereka, ”Lazarus, sahabat kita, telah pergi beristirahat, tetapi aku mengadakan perjalanan ke sana untuk membangunkan dia dari tidur.” 

” 43 Dan setelah ia mengatakan hal-hal itu, ia berseru dengan suara keras, ”Lazarus, marilah ke luar!” 44 Orang yang telah mati itu keluar dengan kaki dan tangannya masih terikat pembungkus, dan wajahnya terbalut kain. Yesus mengatakan kepada mereka, ”Lepaskan pembungkusnya dan biarkan dia pergi.”

)

Allah berjanji bahwa orang mati yang ada dalam ingatan-Nya akan dibangkitkan dan hidup di bumi yang sudah diperbarui. Sebelum Allah memberi mereka kehidupan, mereka tetap mati. Allah Yang Mahakuasa sangat ingin menggunakan kuasa-Nya untuk membangkitkan orang mati.—Baca Ayub 14:14, 15.


(ayub:14:
14 Jika laki-laki mati dapatkah ia hidup lagi?
Selama seluruh hari-hari kerja wajibku aku akan menunggu,
Sampai kelepasanku datang.
15 Engkau akan memanggil, dan aku akan menjawab.
Kepada karya tanganmu engkau akan rindu.
)
Seperti apa kebangkitan nanti?
Ketika seseorang dibangkitkan, ia akan bisa mengenali dirinya, teman-teman, dan keluarganya. Walaupun tubuh seseorang sudah membusuk atau bahkan menjadi debu, Allah bisa membangkitkan orang tersebut dengan tubuh yang baru.—Baca 1 Korintus 15:35, 38.

(1 kor 15:
35 Meskipun demikian, seseorang akan mengatakan, ”Bagaimana orang mati dibangkitkan? Ya, dengan tubuh macam apakah mereka akan datang kembali?” 36 Hai, orang yang bersikap tidak masuk akal! Apa yang engkau tabur tidak akan hidup jika itu tidak mati terlebih dahulu; 37 dan berkenaan dengan apa yang engkau tabur, engkau tidak menabur tubuh yang akan dihasilkannya, tetapi sebuah biji yang tidak berkulit, bisa jadi biji gandum atau biji apa saja; 38 namun Allah memberinya suatu tubuh sebagaimana yang ia kehendaki, dan kepada masing-masing benih, tubuhnya sendiri.
)

Hanya sedikit orang yang akan dibangkitkan untuk hidup di surga. (Penyingkapan [Wahyu] 20:6)

(why:20:

6 Berbahagia dan kuduslah siapa pun yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama; atas mereka kematian kedua tidak mempunyai wewenang, tetapi mereka akan menjadi imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah sebagai raja bersama dia selama seribu tahun itu.
)


Kebanyakan dari mereka yang dibangkitkan akan hidup di bumi yang sudah kembali menjadi taman yang indah. Mereka akan diberikan awal yang baru, dan bisa hidup selamanya.—Baca Mazmur 37:29; Kisah 24:15.

(Mzr 37:29
 9 Karena para pelaku kejahatan akan dimusnahkan,
Tetapi orang-orang yang berharap kepada Yehuwa adalah yang akan memiliki bumi.


kisah 24:
15 dan aku memiliki harapan kepada Allah, harapan yang juga dimiliki oleh orang-orang ini, bahwa akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar.
)

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat pasal 6 dan 7 buku ini, yang diterbitkan Saksi-Saksi Yehuwa
Bisa diunduh di www.jw.org/id
[Picture on page 16]
Apa maksudnya kematian seperti tidur?



Senin, 11 Mei 2015

Belajar dari Perumpamaan tentang Talenta

1, 2. Mengapa Yesus menceritakan parabel tentang talenta?

Jawab :
YESUS menceritakan parabel tentang talenta agar para pengikut terurapnya memahami tugas mereka. Tapi, parabel ini sebenarnya berlaku untuk semua murid Yesus.3. Apa yang kita pelajari dari parabel-parabel di Matius pasal 24 dan 25?

Jawab :

Parabel pertama adalah tentang budak yang setia, yaitu sekelompok kecil murid terurap yang bertanggung jawab untuk mengajar umat Yehuwa. Mereka  harus setiadan bijaksana. Parabel berikutnya adalah tentang sepuluh perawan. Selanjutnya, Yesus menceritakan parabel tentang talenta untuk mengajar kaum terurap bahwa mereka harus rajin melakukan tugas Kristen mereka. Lalu, Yesus menceritakan parabel tentang domba dan kambing, yang ditujukan kepada orang-orang yang berharap untuk hidup di bumi. Ia menekankan bahwa mereka harus loyal membantu saudara-saudara terurapnya, dan melakukannya sebaik mungkin.

4, 5. Siapa yang dimaksud dengan pria dalam parabel itu? Berapa nilai satu talenta?

Jawab:
Sejak dulu, publikasi kita menjelaskan bahwa pria di kedua parabel itu (talenta dan mina ) menggambarkan Yesus, yang naik ke surga pada tahun 33 M. Saat itu, Yesus tidak langsung menjadi Raja. Ia menunggu sampai tahun 1914, ketika ”musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi kakinya”.Ibr. 10:12, 13.

Nilai 1 talenta  pada zaman Yesus adalah setara dengan 20 thn kerja.

6, 7. Apa yang digambarkan oleh talenta?

Jawab :

 sebelum kembali ke surga, Yesus memerintahkan para pengikutnya, ’Pergilah dan buatlah orang-orang menjadi murid.’ (Mat. 28:18-20) Dengan begitu, Yesus memberi mereka harta berharga, yaitu tugas penting untuk mengabar.2 Kor. 4:7.
Seperti pria yang memberikan talenta kepada budak-budaknya, Yesus memberi para pengikutnya yang terurap tugas untuk membuat murid. (Mat. 25:14) Jadi, talenta menggambarkan tugas untuk mengabar dan membuat murid.



8. Meski setiap budak menerima jumlah uang yang berbeda, apa yang diharapkan sang majikan?

Jawab:
Meski setiap budak diberi jumlah yang berbeda, sang majikan berharap agar ketiganya menggunakan uang itu untuk berbisnis dengan rajin. Demikian pula, Yesus mengharapkan para pengikut terurapnya untuk memberikan yang terbaik dalam pengabaran. (Mat. 22:37; Kol. 3:23) Pada Pentakosta 33 M, para pengikut Yesus mulai membuat murid dari segala bangsa. Kalau kita membaca buku Kisah, kita bisa melihat betapa rajinnya mereka. *Kis. 6:7; 12:24; 19:20.
9. (a) Apa yang dilakukan kedua budak pertama dengan uang mereka, dan apa yang dapat kita simpulkan dari hal ini?
Jawab :
Dua budak pertama, yang menggunakan uang majikan mereka dengan baik, menggambarkan saudara-saudari terurap yang setia pada zaman akhir.  Terutama sejak tahun 1919, mereka telah memberikan yang terbaik dalam pengabaran. Kedua budak dalam parabel itu menerima jumlah yang berbeda. Ini tidak berarti bahwa ada dua golongan kaum terurap yang setia. Kedua budak itu menghasilkan keuntungan, jadi keduanya sama-sama rajin. 


(b) Apa yang harus dilakukan oleh mereka yang berharap untuk hidup di bumi?


jawab :
Melalui parabel tentang domba dan kambing, Yesus mengajarkan bahwa mereka yang berharap untuk hidup di bumi punya hak istimewa untuk membantu saudara-saudara terurapnya dalam pengabaran. Ya, umat Yehuwa adalah ”satu kawanan”, dan mereka semua bekerja keras untuk mengabar dan membuat murid.Yoh. 10:16.


10. Pekerjaan apa yang menjadi bagian penting dari tanda zaman akhir?


jawab :
 pengabaran adalah bagian penting dari tanda zaman akhir yang Yesus beri tahukan. Yesus pasti sangat senang!

11. Dari mana kita tahu bahwa Sang Majikan akan datang pada kesengsaraan besar?


Jawab :
Dalam nubuatnya di Matius pasal 24 dan 25, Yesus beberapa kali mengatakan bahwa ia akan datang. Misalnya, ia mengatakan bahwa orang-orang ”akan melihat Putra manusia datang di atas awan-awan langit”. Ini terjadi saat Yesus melakukan penghakiman pada  kesengsaraan besar. Ia juga memperingatkan para pengikutnya di zaman akhir agar tetap berjaga-jaga. Ia berkata, ”Kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu akan datang” dan, ”Pada jam yang tidak kamu sangka, Putra manusia akan datang.” (Mat. 24:30, 42, 44) Jadi, dalam parabel tentang talenta, kedatangan sang majikan juga menggambarkan kedatangan Yesus untuk menghakimi orang-orang dan membinasakan dunia Setan. *


12, 13. (a) Apa yang dikatakan sang majikan kepada kedua budaknya, dan mengapa?

jawab:
Ia berkata kepada mereka, ”Baik sekali, budak yang baik dan setia! Engkau setia atas sedikit perkara. Aku akan mengangkat engkau untuk mengurus banyak perkara.” (Mat. 25:21, 23)

(b) Kapan kaum terurap akan menerima pemeteraian akhir? (Lihat juga kotak ”
 Dinilai Layak Sewaktu Meninggal”.)

jawab :
Sesaat sebelum kesengsaraan besar, Allah akan memberikan pemeteraian akhir kepada kaum terurap yang setia yang masih ada di bumi. (Pny. 7:1-3)
Sejak abad pertama, murid-murid yang terurap telah diberi talenta, atau tugas untuk mengabar. Mereka akan dihakimi berdasarkan seberapa rajin mereka melakukannya. Kaum terurap yang mati setia sebelum kesengsaraan besar sudah menerima pemeteraian akhir sewaktu mereka meninggal. Tapi dalam parabel tentang talenta, Yesus khususnya berbicara tentang perhitungan dengan kaum terurap yang masih hidup di bumi pada kesengsaraan besar.

(c) Upah apa yang akan diterima oleh mereka yang mendukung kaum terurap?


jawab :
 Namun, bagi mereka yang berharap untuk hidup di bumi, yaitu yang mendukung kaum terurap dalam pengabaran? Pada waktu itu, mereka sudah dianggap sebagai domba. Dan, mereka akan mendapat upah berupa kehidupan di bumi di bawah pemerintahan Kerajaan Allah.Mat. 25:34.

14, 15. Apakah Yesus memaksudkan bahwa banyak dari kaum terurap akan menjadi jahat dan malas? Jelaskan.
Jawab :
Sewaktu Yesus berkata bahwa satu dari ketiga budak itu jahat dan malas, ia tidak memaksudkan bahwa sepertiga dari kaum terurap akan menjadi  seperti budak itu. Kita bisa tahu itu dengan membandingkan parabel ini dengan dua parabel lainnya. Dalam parabel tentang budak yang setia dan bijaksana, Yesus menceritakan tentang seorang budak jahat yang menganiaya budak lainnya. Yesus tidak memaksudkan bahwa di antara budak yang setia dan bijaksana, ada yang akan menjadi jahat. Sebaliknya, ia hanya memperingatkan pria-pria terurap itu agar tidak menjadi seperti budak jahat itu. Lalu, dalam parabel tentang sepuluh perawan, Yesus menceritakan tentang lima perawan bodoh. Itu tidak berarti bahwa setengah dari kaum terurap akan menjadi bodoh. Sebaliknya, Yesus memperingatkan tentang apa yang akan terjadi jika mereka tidak siap dan siaga. * Demikian pula, dalam parabel tentang talenta, Yesus tidak memaksudkan bahwa banyak dari kaum terurap pada zaman akhir akan menjadi jahat dan malas. Ia hanya memperingatkan kaum terurap agar tidak menjadi seperti budak yang malas itu, tapi terus rajin mengabar.Mat. 25:16.


16. (a) Dua pelajaran apa yang kita dapatkan dari parabel tentang talenta?

Jawab :
Pertama, Yesus memberi murid-murid terurapnya harta yang berharga, yaitu tugas penting untuk mengabar dan membuat murid. Kedua, Yesus ingin agar kita semua rajin mengabar. Jika kita terus mengabar dengan setia dan tetap taat serta loyal kepada Yesus, ia pasti akan memberi kita upah.Mat. 25:21, 23, 34.

 (b) Setelah membahas artikel ini, apa yang kita pahami dari parabel tentang talenta? (Lihat kotak ”
 Memahami Parabel tentang Talenta”.)

jawab :

Kapan Sang Majikan Mengupahi Budak-budaknya?
Penjelasan lama: Pada tahun 1919, Yesus mengupahi budak-budak terurapnya di bumi dengan memberi mereka lebih banyak tugas.
Penjelasan baru: Sewaktu Yesus datang nanti, ia akan mengupahi budak-budak terurapnya yang setia dengan mengangkat mereka ke surga.

Siapa Budak yang Jahat dan Malas Itu?
Penjelasan lama: Budak yang jahat dan malas menggambarkan kaum terurap yang hidup sekitar tahun 1914 yang tidak mau mengabar.
Penjelasan baru: Yesus tidak menubuatkan bahwa akan ada sekelompok kaum terurap yang menjadi jahat dan malas. Sebaliknya, ia memperingatkan orang Kristen terurap tentang apa yang akan terjadi jika mereka bersikap seperti itu.



Minggu, 10 Mei 2015

Pokok penting 2 samuel 4-8


2 samuel 8:3,4.
Sewaktu mengadakan aksi militer, orang Israel memotong urat kaki kuda-kuda musuh mereka;. (Yos 11:6, 9; 2Sam 8:3, 4; 1Taw 18:3, 4) Ini adalah metode yang paling sederhana untuk menyingkirkan kuda-kuda dari pertempuran, dan setelah dibuat cacat dengan cara ini, kuda-kuda itu tentu dibunuh, dimusnahkan bersama kereta-kereta perang. Dengan tidak merebut kuda-kuda musuh dan kemudian menggunakannya untuk pertempuran, orang Israel dapat terlindung dari jerat mengandalkan kuda-kuda sebaliknya dari mengandalkan Yehuwa untuk mendapatkan perlindungan.


2 samuel 5:5
. Pusat pemerintahan Raja Saul adalah di Gibeah di daerah Benyamin. Ibu kota Raja Daud mula-mula adalah Hebron di Yehuda, sekitar 30 km di sebelah selatan barat-daya Yerusalem. Setelah memerintah di sana selama tujuh setengah tahun (2Sam 5:5), ia memutuskan untuk memindahkan ibu kota ke Yerusalem. Ini sesuai dengan pengarahan Allah (2Taw 6:4-6), sebab beberapa abad sebelumnya, Yehuwa telah berbicara tentang ’tempat yang akan Ia pilih untuk menegakkan nama-Nya’.—Ul 12:5; 26:2; bdk. 2Taw 7:12.


5:12. ( Daud pun mengetahui bahwa Yehuwa telah menetapkan dia dengan kokoh sebagai raja atas Israel dan bahwa ia telah meninggikan kerajaannya demi umatnya, Israel.)

pelajaran bagi kita:
 Kita hendaknya tidak pernah lupa bahwa Yehuwa telah mendidik kita dalam jalan-jalan-Nya dan memungkinkan kita menjalin hubungan baik dengan-Nya.

6:1-7. (

6 1Lalu Daud mengumpulkan lagi semua pria pilihan di Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. 2 Kemudian Daud dan semua orang yang menyertai dia bangkit dan pergi ke Baale-yehuda untuk membawa dari sana tabut Allah yang benar, yang disebut dengan sebuah nama, yaitu nama Yehuwa yang berbala tentara, yang duduk di atas kerub-kerub. 3 Tetapi, mereka menyuruh agar tabut Allah yang benar itu dinaikkan ke atas sebuah pedati baru, sehingga mereka dapat mengusungnya dari rumah keluarga Abinadab, yang terletak di atas bukit; lalu Uzza serta Ahio, putra-putra Abinadab, menuntun pedati baru itu.
4 Demikianlah mereka membawanya dari rumah Abinadab, yang terletak di atas bukit—dengan tabut Allah yang benar; dan Ahio berjalan di depan Tabut. 5 Daud dan seluruh keturunan Israel merayakan peristiwa itu di hadapan Yehuwa dengan berbagai jenis alat dari kayu juniper, harpa, alat musik bersenar, rebana, kelentung, dan simbal. 6 Akhirnya mereka tiba di lantai pengirikan Nakon, dan Uzza mengulurkan tangannya dan memegang tabut Allah yang benar, karena lembu-lembu itu hampir membuatnya terguling. 7 Maka berkobarlah kemarahan Yehuwa terhadap Uzza dan Allah yang benar membunuhnya di sana karena tindakan yang tidak hormat itu, sehingga ia mati di sana dekat tabut Allah yang benar.
)

Pelajaran bagi kita :

Walaupun Daud berniat baik, upayanya untuk memindahkan Tabut dengan pedati bertentangan dengan perintah Allah dan berakhir dengan kegagalan. (Keluaran 25:13, 14; Bilangan 4:15, 19; 7:7-9) Tindakan Uzza memegang Tabut juga memperlihatkan bahwa niat baik tidak mengubah apa yang Allah tuntut.

6:8, 9. (8 Lalu Daud menjadi marah karena Yehuwa telah menghantam Uzza dengan tiba-tiba, dan tempat itu disebut Perez-uzza sampai hari ini. 9 Pada hari itu Daud menjadi takut kepada Yehuwa dan mengatakan, ”Bagaimana tabut Yehuwa akan sampai kepadaku?”)

Pelajaran bagi kita :

Dalam situasi yang penuh cobaan, Daud pertama-tama marah, lalu takut—kemungkinan bahkan mempersalahkan Yehuwa atas tragedi itu. Kita harus berhati-hati agar tidak mempersalahkan Yehuwa atas problem yang muncul karena kita mengabaikan perintah-Nya.



7:18, 22, 23, 26. (18 Lalu Raja Daud masuk dan duduk di hadapan Yehuwa dan mengatakan, ”Siapakah aku, oh, Tuan Yang Berdaulat Yehuwa? Dan siapakah keluargaku sehingga engkau membawa aku sejauh ini? )


pelajaran buat kita:

Kerendahan hati Daud, pengabdiannya yang eksklusif kepada Yehuwa, dan minatnya untuk meninggikan nama Allah adalah sifat-sifat yang harus kita tiru.




8:2. (2 Selanjutnya ia memukul kalah orang Moab, lalu menyuruh mereka berbaring di tanah dan mengukur mereka dengan tali; untuk mereka yang akan dibunuh ia mengukur dua kali panjang tali, dan satu panjang tali penuh untuk mereka yang akan dibiarkan hidup; dan orang-orang Moab menjadi hamba Daud dan harus membawa upeti.)


pelajaran buat kita :

Nubuat yang diucapkan sekitar 400 tahun sebelumnya digenapi. (Bilangan 24:17) Perkataan Yehuwa selalu menjadi kenyataan.

Bilangan 24:17 "17 Aku akan melihat dia, tetapi tidak sekarang;
Aku akan melihat dia, tetapi tidak dari dekat.
Sebuah bintang pasti akan terbit dari Yakub,
Dan tongkat kekuasaan benar-benar akan muncul dari Israel.
Ia akan membelah pelipis orang-orang Moab
Dan tempurung kepala semua putra kerusuhan perang."



Belsyazar-- Tema :Belajarlah menjadi rendah hati supaya terhindar dari bencana.

Akhir Pemerintahan Belsyazar. Pada malam tanggal 5 Oktober 539 SM (kalender Gregorius, atau tanggal 11 Oktober kalender Julius), Belsyazar menyelenggarakan pesta besar bagi seribu pembesarnya, seperti yang diceritakan pasal 5 dalam buku Daniel. (Dan 5:1) Babilon pada waktu itu terancam oleh pengepungan tentara Kores dari Persia dan sekutunya, Darius dari Media. Menurut sejarawan Yahudi, Yosefus (yang mengutip komentar sejarawan Babilonia, Berosus), Nabonidus telah mencari perlindungan di Borsippa setelah dikalahkan dalam pertempuran oleh pasukan Media-Persia. (Against Apion, I, 150-152 [20]) Jika demikian, Belsyazar-lah yang bertindak sebagai raja di Babilon. Bukanlah hal yang terlalu ganjil jika diadakan pesta pada waktu kota itu terkepung mengingat bahwa orang-orang Babilonia dengan yakin menganggap tembok-temboknya mustahil ditaklukkan. Sejarawan Herodotus dan Xenofon juga menyatakan bahwa kota itu telah memasok berlimpah barang yang dibutuhkan sehingga tidak khawatir akan kekurangan. Menurut gambaran Herodotus, pada malam tersebut kota itu berada dalam suasana pesta, dengan tari-tarian dan sukaria.

Selama perjamuan dan di bawah pengaruh anggur, Belsyazar memerintahkan agar bejana-bejana dari bait Yerusalem dibawa masuk supaya ia dan tamu-tamunya serta istri-istri dan para gundiknya dapat minum dari bejana-bejana itu sambil memuja dewa-dewa Babilonia. Jelas, permintaan ini diajukan bukan karena mereka kekurangan wadah minuman, melainkan karena raja kafir ini sengaja melakukan penghinaan untuk mencela Allahnya orang Israel, Yehuwa. (Dan 5:2-4) Dengan demikian, ia memperlihatkan sikap menantang Yehuwa, pribadi yang mengilhami nubuat-nubuat tentang kejatuhan Babilon. Meskipun Belsyazar kelihatannya tidak terlalu mengkhawatirkan pengepungan yang dilakukan pasukan musuh, ia sangat terguncang ketika sebuah tangan tiba-tiba muncul dan mulai menulis pada tembok istana. Lututnya berantukan, ia kemudian memanggil semua orang berhikmat untuk memberitahukan tafsiran pesan tertulis itu, tetapi tidak ada yang sanggup melakukannya. Catatan itu memperlihatkan bahwa sang ratu kemudian memberinya saran yang tepat, merekomendasikan Daniel sebagai orang yang sanggup memberikan tafsiran tersebut. (Dan 5:5-12) Beberapa pakar menganggap ”ratu” itu bukan istri Belsyazar melainkan ibunya, yang diyakini adalah putri Nebukhadnezar, Nitokris. Melalui ilham, Daniel menyingkapkan makna pesan ajaib itu, dan meramalkan kejatuhan Babilon oleh orang Media dan orang Persia. Nabi yang sudah lanjut usia itu mengecam tindakan lancang Belsyazar, yakni menggunakan bejana-bejana milik ibadat kepada Yehuwa untuk memuja dewa-dewi yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui apa-apa. Meskipun demikian, Belsyazar tetap berpegang pada tawarannya dan selanjutnya menetapkan Daniel sebagai penguasa ketiga dalam kerajaan yang segera binasa itu.—Dan 5:17-29.

Malam itu juga, ajal Belsyazar tiba. Ia dibunuh sewaktu kota itu ditaklukkan pada malam tanggal 5 Oktober 539 SM. Menurut Tawarikh Nabonidus, pada malam itu ”tentara Kores (II) memasuki Babilon tanpa harus bertempur”. (Assyrian and Babylonian Chronicles, hlm. 109, 110; lihat juga Dan 5:30.) Dengan kematian Belsyazar dan menyerahnya Nabonidus secara terang-terangan kepada Kores, Imperium Neo-Babilonia pun tamat riwayatnya.—Lihat KORES; NABONIDUS.

Kesimpulan.

Raja Belsyazar bersikap sangat angkuh dan sombong,biarpun dia sudah diberikan peringatan oleh Allah Yehuwa,oleh sebab itu kerajaannya jatuh ke tangan musuh dan dia di bunuh.

Pelajarannya buat kita adalah:
Kita harus bersikap rendah hati dan mau mendengarkan nasehat2 alkitab supaya terhindar dari bencana.



Bagaimana keadaan orang mati ?

ROMAN masih anak-anak ketika teman dekatnya mati tertabrak mobil. ”Saya amat terpukul dengan kematian sahabat saya,” katanya. ”Bertahun-tahun setelah itu, saya masih bertanya-tanya bagaimana keadaan orang mati.”


Mengapa pertanyaan ini diajukan? Kematian manusia sepertinya tidak pernah terasa wajar. Pada usia berapa pun, kita biasanya tidak mau mati. Banyak orang takut akan apa yang terjadi setelah kematian.

Apa jawabannya menurut beberapa orang? Banyak orang percaya bahwa pada waktu seseorang mati, ada sesuatu yang tetap hidup dari dirinya. Mereka percaya bahwa orang baik akan mendapat pahala di surga, sedangkan orang jahat akan dihukum selama-lamanya karena dosanya. Orang lain berpikir bahwa pada waktu mati, seseorang tidak ada lagi dan akhirnya terlupakan sama sekali.

Apa yang tersirat dari jawaban itu? Jawaban pertama mengesankan bahwa pada saat seseorang meninggal, ia tidak benar-benar mati. Jawaban kedua menyiratkan bahwa kehidupan tidak bermakna, dan mereka yang memercayainya dapat bersikap fatalistis, ”Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita akan mati.”—1 Korintus 15:32.

Apa yang Alkitab ajarkan? Alkitab tidak mengajarkan bahwa pada saat seseorang mati, ada sesuatu yang tetap hidup. Allah mengilhami Raja Salomo untuk menulis, ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.” (Pengkhotbah 9:5) Mereka yang ”tidak sadar akan apa pun” sama sekali tidak tahu apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka tidak bisa merasa atau bertindak. Jadi, orang mati tidak bisa membantu atau mencelakai orang hidup.

Bertentangan dengan kepercayaan banyak orang, Allah tidak ingin manusia mati. Ia menciptakan manusia pertama, Adam, dengan prospek untuk hidup kekal di bumi. Hanya satu kali Allah menyebutkan kematian, yaitu ketika Ia memberitahukan hukuman yang akan Adam terima jika tidak taat. Allah melarang Adam makan buah dari pohon tertentu lalu memperingatkan bahwa apabila ia memakannya, ia ”pasti akan mati”. (Kejadian 2:17) Seandainya Adam dan Hawa tetap taat, mereka dan semua keturunan mereka yang loyal kepada Allah akan hidup selama-lamanya di bumi.

Adam memilih untuk mengabaikan peringatan Allah. Ia berdosa dengan tidak menaati Allah, sehingga ia mati. (Roma 6:23) Tidak ada sesuatu dari Adam yang tetap hidup setelah ia mati; sebaliknya, ia tidak ada lagi. Allah mengatakan kepada Adam, ”Dengan keringat di mukamu engkau akan makan roti hingga engkau kembali ke tanah, karena dari situ engkau diambil. Karena engkau debu dan engkau akan kembali ke debu.” (Kejadian 3:19) Karena seluruh umat manusia adalah keturunan Adam, kita mewarisi dosa dan kematian darinya.—Roma 5:12.

Walaupun Adam mengambil keputusan yang buruk, Allah akan mewujudkan tujuan-Nya untuk memenuhi bumi dengan keturunan Adam yang sempurna. (Kejadian 1:28; Yesaya 55:11) Sebentar lagi, Yehuwa akan membangkitkan sebagian besar orang yang telah mati. Mengenai hal itu, rasul Paulus mengatakan, ”Akan ada kebangkitan untuk orang-orang yang adil-benar maupun yang tidak adil-benar.”—Kisah 24:15.

Roman, yang dikutip sebelumnya, mempelajari dan memahami ajaran Alkitab tentang kematian dan Allah Yehuwa. Hal ini berpengaruh besar atas dirinya. Bacalah kisahnya di halaman 11 majalah ini.

Untuk keterangan lebih lanjut tentang keadaan orang mati, lihat pasal 6 buku Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? Bisa diunduh di www.jw.org/id

[Kotak di hlm. 7]

Apa Kata Yesus tentang Kematian?

Yesus tidak setuju dengan para pemimpin agama di zamannya yang mengatakan bahwa tidak akan ada kebangkitan orang mati. (Lukas 20:27) Ia juga tidak mengajarkan bahwa ada sesuatu yang tetap hidup pada saat seseorang mati. Sebaliknya, Yesus mengajarkan hal berikut ini.

Kematian itu seperti tidur. Sewaktu sahabatnya, Lazarus, meninggal, Yesus mengatakan, ”Lazarus, sahabat kita, telah pergi beristirahat, tetapi aku mengadakan perjalanan ke sana untuk membangunkan dia dari tidur.” Murid-muridnya tidak mengerti apa yang Yesus maksudkan. Mereka menjawab, ”Tuan, jika dia pergi beristirahat, dia akan sembuh.” Kisah Alkitab menjelaskan, ”Namun, Yesus berbicara tentang kematiannya. Tetapi, mereka menyangka ia berbicara tentang beristirahat dalam tidur. Maka, pada waktu itu Yesus mengatakan kepada mereka dengan terus terang, ’Lazarus telah mati.’”—Yohanes 11:11-14.

Orang mati akan dibangkitkan. Setibanya di kota kediaman Lazarus, Yesus menghibur Marta, saudara perempuan Lazarus, ”Saudaramu akan bangkit.” Lalu, Yesus memberikan janji yang luar biasa ini, ”Akulah kebangkitan dan kehidupan. Ia yang memperlihatkan iman akan aku, meskipun ia mati, ia akan hidup.” Janji Yesus bukan kata-kata kosong belaka. Di depan banyak saksi mata, Yesus membangkitkan Lazarus, meskipun ia sudah mati selama empat hari.—Yohanes 11:23, 25, 38-45.

Dalam penyingkapan kepada rasul Yohanes, Yesus sekali lagi berjanji bahwa orang mati akan dibangkitkan. Ia menggambarkan suatu waktu di masa depan ketika kematian akan melepaskan semua orang yang seolah-olah ditawan di dalamnya.—Penyingkapan (Wahyu) 20:13.

[Gambar di hlm. 6]



Senin, 23 Februari 2015

Ulangan Yosua sampi hakim2.


Yosua 20:2,3
1.20:2 supaya kandha karo umat Israèl, kaya sing didhawuhaké marang Musa mengkéné, “Kowé padha miliha kutha-kutha pangungsèn.
20:3 Wong sing njalari patiné pepadhané tanpa dijarag, bisaa ngungsi ing kutha kono, supaya uwal saka wong-wong sing arep nindakaké pemales.
Jawab :
Apakah kota-kota perlindungan di Israel zaman dahulu menjadi tempat suaka bagi para penjahat?
▪ Dalam masyarakat kafir zaman dahulu, banyak kuil menjadi tempat suaka bagi buronan atau penjahat. Di negeri-negeri Kristen abad pertengahan, biara dan gereja juga digunakan sebagai tempat suaka. Akan tetapi, peraturan yang berlaku untuk kota-kota perlindungan di Israel zaman dahulu memastikan bahwa kota-kota itu tidak bakal menjadi tempat suaka bagi para penjahat.
Menurut Hukum Musa, kota-kota perlindungan hanya melindungi orang yang tidak sengaja membunuh. (Ulangan 19:4, 5) Ia dapat melarikan diri ke kota perlindungan yang paling dekat agar terhindar dari kerabat pria terdekat si korban, yang boleh jadi akan menuntut balas. Setelah menjelaskan kasusnya kepada tua-tua di kota itu, orang yang melarikan diri ini harus diadili di kota yang mempunyai yurisdiksi atas lokasi kejadian. Di situ, ia berkesempatan untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Para tua-tua memeriksa hubungan antara orang itu dan si korban, untuk memastikan apakah sudah ada kebencian sebelumnya.—Bilangan 35:20-24; Ulangan 19:6, 7; Yosua 20:4, 5.
Jika terbukti tidak bersalah, orang itu boleh kembali ke kota perlindungan dan harus tetap tinggal di daerah sekitarnya. Kota-kota ini bukan penjara. Ia harus bekerja dan menjadi anggota masyarakat yang berguna. Setelah imam besar meninggal, semua yang melarikan diri ke tempat ini dapat meninggalkan kota perlindungan dengan aman.—Bilangan 35:6, 25-28.

2.Yosua 23:14.
23:14 Saiki wis tekan titi mangsané aku tinggal-donya. Kowé kabèh lan sawiji-wijiné wong ing antaramu, padha weruh dhéwé enggoné Pangéran Allahmu wis maringaké samubarang sing dijanjèkaké marang kowé. Saben prekara sing dijanjèkaké wis dileksanani. Siji waé ora ana sing kliwatan.

Jawab:
Pastilah, dari apa yang telah kita saksikan sendiri, kita dapat mengatakan, ”Tidak satu kata pun dari antara semua perkataan baik yang diucapkan Yehuwa, Allahmu, kepadamu yang tidak ditepati. Semuanya telah menjadi kenyataan bagimu. Tidak satu kata pun yang tidak ditepati.” (Yosua 23:14) Yehuwa membebaskan, melindungi, dan memelihara hamba-hamba-Nya. Dapatkah Saudara menunjukkan salah satu janji-Nya yang tidak Ia penuhi pada waktu yang Ia tentukan? Mustahil. Sebaiknyalah kita percaya kepada Firman Allah yang dapat diandalkan.

Bagaimana dengan masa depan? Yehuwa memberi tahu bahwa kebanyakan dari kita dapat berharap untuk hidup di bumi yang telah diubah menjadi firdaus yang menyenangkan. Sejumlah kecil dari kita memiliki harapan untuk memerintah dengan Kristus di surga. Apa pun harapan kita, kita memiliki alasan kuat untuk tetap setia seperti Yosua.

3.Hak 1:2-4.
1:2 Pangandikané Gusti Allah, “Taler Yéhuda, sing wis Dakparingi pangwasa kanggo ngalahaké tanah kuwi.”
1:3 Taler Yéhuda banjur kandha karo taler Siméon, “Aku réwangana nyerang wong Kenaan lan ngrebut wilayahé sing wis diparingaké déning Pangéran marang aku. Mengko aku bakal gentèn ngréwangi kowé ngrebut wilayah sing wis diparingaké Pangéran marang kowé.” Mulané taler Siméon
1:4 lan taler Yéhuda nuli padha maju perang bebarengan. Merga saka berkahé Pangéran taler-taler mau padha nelukaké wong Kenaan lan wong Fèris. Prejurité mungsuh sing mati ing Bèzèk cacahé sepuluh èwu.

Jawab :
Pertanyaan Alkitab yang Dijawab:
1:2, 4—Mengapa Yehuda ditentukan sebagai suku pertama yang merebut tanah yang dibagikan? Semestinya, hak istimewa ini jatuh ke suku Ruben, putra sulung Yakub. Tetapi, menjelang kematiannya, Yakub menubuatkan bahwa Ruben tidak ditinggikan karena ia kehilangan haknya sebagai putra sulung. Simeon dan Lewi, yang bertindak dengan kejam, harus diserakkan ke seluruh Israel. (Kejadian 49:3-5, 7) Oleh karena itu, suku berikutnya yang menerimanya ialah Yehuda, putra keempat Yakub. Simeon, yang pergi bersama Yehuda, menerima bidang-bidang kecil tanah yang tersebar di seluruh wilayah Yehuda yang luas.—Yosua 19:9.

4.hak. 4:8.
4:8 Wangsulané Barak marang Déborah, “Menawi panjenengan tumut, kula purun mangkat. Nanging menawi mboten, kula inggih mboten badhé késah.”

Jawab.
4:8—Mengapa Barak berkeras meminta nabiah Debora pergi bersamanya ke medan pertempuran? Tampaknya, Barak merasa tidak sanggup pergi sendiri melawan pasukan Sisera. Dengan membawa sang nabiah bersamanya akan meyakinkan dirinya dan prajuritnya bahwa mereka mendapat bimbingan Allah dan akan memberi mereka rasa percaya diri. Jadi, tindakan Barak yang berkeras meminta Debora agar menyertainya bukanlah tanda kelemahan melainkan bukti iman yang kuat.

5.hak.6:23,24
6:23 Nanging Pangéran ngandika, “Sing tentrem atimu! Aja wedi. Kowé ora bakal mati.”
6:24 Gidéon banjur yasa mesbèh lan dijenengaké: “Allah iku Sumbering Katentreman.” Mesbèh mau isih ana ing Ofra, yakuwi désané wong Abièzèr.

Jawab:
Gideon merasa takut dengan tugas yg diberikan kepdanya untuk mengusir orang Midian,tetapi kata2 Yehuwa menetramkan hatinya karena ia Yakin dengan jaminan yg diiberikan  Yehuwa kepadanya dan untuk itu dia mendirikan mesbah di Ofra.

6.hak 8:1-3
8:1 Wong Éfraim padha nggrundeli Gidéon, pangucapé, “Yagéné aku kokora kokajak nalika kowé nglurug merangi wong Midian? Apa sebabé aku padha koksepèlèkaké?” Mengkono panggrundelé wong-wong mau, marang Gidéon.
8:2 Nanging Gidéon mangsuli, “Penggawéku iki ora sepira ajiné yèn ditandhing karo jasamu. Kowé rumangsa yèn sing koktindakaké kuwi mung sethithik, éwasemono sing sethithik mau waé ajiné ngungkuli samubarang kabèh sing ditindakaké déning balaku, saka turuné talermu.
8:3 Rak kowé ta sing diparengaké déning Allah matèni Orèb lan Zeèb, tokoh Midian loro kuwi? Yèn ditandhing karo kuwi, penggawéku iki dudu apa-apa.” Sawisé Gidéon muni mengkono, wong-wong Éfraim padha lega atiné.

Jawab :

Bahkan setelah kemenangan ini, Gideon tetap bersahaja. Sewaktu orang-orang Efraim, yang tampaknya merasa tersinggung karena tidak dipanggil untuk ikut bertempur, memancing perselisihan dengannya, ia menanggapinya dengan lembut. Jawabannya yang lembut meredam amarah dan meredakan emosi mereka.—Hakim 8:1-3; Amsal 15:1.
amsal 15:1.
15:1 Wangsulan sing sarèh gawé lilihing nepsu, nanging tembung nylekit ndadèkaké muntabing ati.


7.hak.11:30,31.
11:30 Yéfta janji ing ngarsané Allah, “Menawi Paduka marengaken kula ngawonaken tiyang Amon,
11:31 lan wangsul kanthi wilujeng, tiyang ingkang medal saking griya methukaken kula, menika badhé kula saosaken dados kurban obongan kagem Paduka.”

Jawab :
11:30, 31—Sewaktu membuat ikrarnya, apakah korban manusia ada dalam benak Yefta? Gagasan itu sama sekali tidak ada dalam benak Yefta, karena Hukum menetapkan, ”Jangan didapati di antaramu seorang pun yang melewatkan anak lelakinya atau anak perempuannya melalui api.” (Ulangan 18:10) Namun, Yefta memang memikirkan seseorang dan bukannya seekor binatang. Binatang yang cocok untuk korban kemungkinan besar tidak disimpan di rumah orang Israel. Dan, persembahan seekor binatang sama sekali bukanlah hal yang luar biasa. Yefta sadar bahwa orang yang keluar dari rumahnya untuk menemuinya kemungkinan besar adalah putrinya. Orang tersebut harus dipersembahkan ”sebagai persembahan bakaran” dalam arti bahwa ia akan dibaktikan untuk melakukan dinas eksklusif kepada Yehuwa di tempat suci.

8.hak.11:35-37.
11:35 Bareng ndeleng anaké mau, Yéfta banget sedhihé, temah nyuwèk-nyuwèk sandhangané, kandhané, “Dhuh anakku enggèr. Kokjebul kowé sing gawé remuking atiku. Aku wis janji ing ngarsané Pangéran, sing ora bisa dakjabel menèh.”
11:36 Bocah wadon mau banjur matur marang Yéfta, “Bapak sampun janji ing ngarsanipun Pangéran, mangka Pangéran sampun maringi kemenangan dhateng bapak, males piawonipun tiyang Amon, mengsahipun bapak.”
11:37 Banjur matur menèh, “Kula namung nyuwun saprekawis: Keparenga kula lan kanca-kanca kula késah dhateng paredèn kalih wulan. Wonten ing ngrika kula badhé nangisi enggèn kula mboten badhé émah-émah.”

Jawab:
Perhatikan contoh lain. Ketika orang Israel harus bertempur melawan orang Ammon, roh Yehuwa ”datang ke atas Yefta”. Karena ingin menang demi kehormatan Yehuwa, Yefta membuat ikrar yang menuntut pengorbanan besar. Ia berikrar bahwa jika Allah menyerahkan orang Ammon ke tangannya, orang pertama yang keluar dari pintu rumahnya ketika ia pulang akan menjadi milik Yehuwa. Setibanya di rumah setelah mengalahkan Ammon, putrinya berlari keluar menemuinya. (Hak. 11:29-31, 34) Apakah hal ini mengagetkan Yefta? Mungkin tidak, sebab ia hanya mempunyai satu anak. Ia memenuhi ikrarnya dengan memberikan putrinya untuk melayani Yehuwa di tabernakel di Syilo. Karena putri Yefta adalah penyembah Yehuwa yang loyal, ia yakin bahwa ikrar bapaknya harus dilaksanakan. (Baca Hakim-Hakim 11:36.) Roh Yehuwa memberi mereka berdua kekuatan yang dibutuhkan.
Apa yang membuat putri Yefta rela berkorban untuk melayani Yehuwa? Semangat dan pengabdian yang saleh dari bapaknya pasti telah memperkuat imannya. Orang tua, teladan Saudara pasti diperhatikan anak Saudara. Keputusan Saudara menunjukkan apa yang Saudara yakini. Anak Saudara mendengarkan doa Saudara yang sungguh-sungguh, memerhatikan apa yang Saudara ajarkan, dan melihat semua upaya Saudara untuk melayani Yehuwa dengan segenap hati. Ini semua kemungkinan besar membantu mereka memiliki keinginan yang kuat untuk melayani Yehuwa. Hal ini tentu akan membuat Saudara bahagia.

9.hak.17:6.
17:6 Nalika semono bangsa Israèl ora dierèh déning raja; angger wong padha urip manut karepé dhéwé.

Jawab:
17:6; 21:25—Jika ”setiap orang biasa melakukan apa yang benar di matanya sendiri”, apakah hal ini mengakibatkan anarki? Tentu saja tidak, karena Yehuwa membuat banyak penyelenggaraan untuk membimbing umat-Nya. Ia memberi mereka Hukum dan keimaman untuk mendidik mereka dalam jalan-Nya. Melalui Urim dan Tumim, imam besar dapat meminta petunjuk Allah tentang persoalan yang penting. (Keluaran 28:30) Tiap-tiap kota memiliki tua-tua yang cakap untuk memberikan nasihat yang benar. Apabila seorang Israel memanfaatkan sendiri persediaan ini, ia mempunyai bimbingan yang sehat bagi hati nuraninya. Tindakannya melakukan ”apa yang benar di matanya sendiri” dengan cara ini menghasilkan kebaikan. Di pihak lain, jika seseorang mengabaikan Hukum dan membuat keputusannya sendiri tentang tingkah laku dan ibadat, akibatnya buruk.

10.hak.20:14-25
20:14 Wong-wong Bènyamin malah padha nglumpuk saka ing kutha-kutha liyané mengang Gibéa, arep nglawan wong-wong Israèl liyané.
20:15-16 Malah ing dina kuwi taler Bènyamin nglumpukaké tentara nemlikur èwu saka kutha-kuthané. Déné Gibéa dhéwé nglumpukaké wong pilihan pitung atus, kabèh wong kédhé, padha titis mbandhil nganggo watu. Yèn mbandhil ora tau mlèsèt.
20:17 Déné ing pihaké wong Israèl liyané wis nglumpuk tentara pilihan, cacahé patang atus èwu.
20:18 Umat Israèl banjur padha ndedonga ing Bètèl, lan matur marang Allah, “Taler pundi ing antawis kawula ingkang kedah miwiti nyerang tiyang Bènyamin?” Gusti Allah paring wangsulan, “Taler Yéhuda!”
20:19 Ésuké wong Israèl padha budhal lan pasang kémah ing sacedhaké Gibéa.
20:20 Tentarané banjur ditata ing ngarepé kutha, banjur nyerang tentarané Bènyamin.
20:21 Tentarané wong Bènyamin banjur metu, gentèn nyerang, lan sedina kuwi matèni wong Israèl rolikur èwu.
20:22-23 Tentara Israèl merga kalah banjur mundur lan ndedonga karo nangis ana ing Bètèl nganti bengi. Aturé, “Dhuh Pangéran, menapa kawula prelu majeng perang malih kaliyan sedhèrèk-sedhèrèk kawula, tiyang Bènyamin menika?” Paring wangsulané Pangéran, “Iya, mangkata.” Tentara Israèl gedhé atiné lan nata pasukané kaya sing uwis,
20:24 banjur mindhoni serangané marang tentarané wong Bènyamin.
20:25 Wong-wong Bènyamin iya banjur metu lan gentèn nyerang, sarta matèni tentara Israèl sing pilihan cacahé wolulas èwu.

Jawab :
 Tetapi dua kali mereka (orang israel )menderita kekalahan besar. (Hak. 20:14-25) Apakah mereka menyimpulkan bahwa doa-doa mereka tidak ada gunanya? Apakah Yehuwa memang ingin agar orang-orang itu menyerang suku Benyamin yang berbuat salah?
Pinehas, yang sekarang imam besar Israel, tetap yakin. Ia kembali bertindak dengan berdoa, ”Haruskah aku maju lagi untuk bertempur melawan putra-putra Benyamin saudaraku atau haruskah aku berhenti?” Sebagai jawaban, Yehuwa menyerahkan orang-orang Benyamin ke tangan mereka, dan Gibeah dibakar habis.—Hak. 20:27-48.
Pelajaran apa yang kita peroleh dari kisah ini? Ada problem-problem di sidang yang tak kunjung teratasi meski para penatua telah berupaya keras dan berdoa meminta bantuan Allah. Jika demikian, para penatua sebaiknya mengingat kata-kata Yesus, ”Teruslah minta [atau berdoa], dan itu akan diberikan kepadamu; teruslah cari, dan kamu akan menemukan; teruslah ketuk, dan itu akan dibukakan bagimu.” (Luk. 11:9) Meskipun doa-doa kelihatannya tidak dijawab, para pengawas bisa yakin bahwa Yehuwa akan menjawab pada waktu yang Ia tetapkan.


Jumat, 20 Februari 2015

apa sedulur ’mahami artine’?



” Sawisé kuwi Gusti Yésus nuli mbukak nalaré wong-wong mau, supaya padha ngerti marang Kitab Suci.”—LUK. 24:45.


apa piwulang saka pasemon babagan . . .
penabur sing turu?
pukat geret?
anak sing ilang?
1, 2. kepriye Yesus ngeyakinake karo murid-muridte nang dina kebangkitanne?

jawab :
dumadakan, Yesus muncul lan mlaku bareng karo murid te loro mau. nuli, ”dheweke nerangake marang dekne kabeh bab2 ngenani awake yoiku Yesus miturut opo sing di tulis ning njero alkitab,Mulai saka Kitab-Kitab Musa lan sampek sagenep Kitab Para Nabi”. (Luk. 2413-15 27) dekne kabeh kalipur lan semangate  dekne kabeh berkobar maneh, amarga dheweke ”mbukakake pangerte2 sing ono ing kono kanthi  cetho”, utawa nggamblangna karo rinci, opo  pangerten2 ing tulisan-tulisan Kudus mau marang dekne kabeh.—Luk. 24:32.
“ Wong loro mau nuli padha kandha: “Wah krasa tenan atiku dhèk mau, nalika ngrungokaké Panjenengané nerangaké isining Kitab-kitabé Musa lan Para Nabi. Pangandikané ngyakinaké temenan.”-lukas 24:32
Sakwise kuwi,Alkitab critakake kepriye carane Yesus ngeyakin ake poro rasul ,iki di tulis ning lukas 24:45: ” Sawisé kuwi Gusti Yésus nuli mbukak nalaré wong-wong mau, supaya padha ngerti marang Kitab Suci.”


1.Ono loro muridte Yesus lagi mlaku menyang sawijinine desa sing adohe  kiro 11 kilometer saka Yerusalem. Keloro muridte iku yo pastine lagi nandang susah amergo kepatenne gurune yoiku Yesus kristus  lan dekne kabeh durung ngerti menawa Yesus wis di wunguk ake karo Yehuwah ing dino kuwi. dumadakan, Yesus muncul lan mlaku bareng karo murid te loro mau. nuli, ”dheweke nerangake marang dekne kabeh bab2 ngenani awake yoiku Yesus miturut opo sing di tulis ning njero alkitab,Mulai saka Kitab-Kitab Musa lan sampek sagenep Kitab Para Nabi”. (Luk. 2413-15 27) dekne kabeh kalipur lan semangate  dekne kabeh berkobar maneh, amarga dheweke ”mbukakake pangerte2 sing ono ing kono kanthi  cetho”, utawa nggamblangna karo rinci, opo  pangerten2 ing tulisan-tulisan Kudus mau marang dekne kabeh.—Luk. 24:32.
“ Wong loro mau nuli padha kandha: “Wah krasa tenan atiku dhèk mau, nalika ngrungokaké Panjenengané nerangaké isining Kitab-kitabé Musa lan Para Nabi. Pangandikané ngyakinaké temenan.”-lukas 24:32

2 Neng bengi esoke, kaloro murid kuwi bali menyang Yerusalem. pas dekne kabeh ketemu karo para rasul, dekne kabeh nyeritakake apa sing lageh wae kaalami.Sakmongso dekne kabeh ngomong2, Yesus muncul neng karepane dekne kabeh . Para rasul keweden banget lan ragu apa iki yo temenan nek wong iki Yesus. Alkitab critakake kepriye carane Yesus ngeyakinnake dekne kabeh, ” Sawisé kuwi Gusti Yésus nuli mbukak nalaré wong-wong mau, supaya padha ngerti marang Kitab Suci.”—LUK. 24:45.

---------------

3. (a) apa sing bisa nggawe kito ngroso cilik ati wak wayah dinas marang Yehuwa? (b) kepriye awake dhewe bisa tetap bersukacita?
Jawab :
a. 3 Kadang, awake dhewe rumangsa sedhih banget kaya sing di rasak ake murid-murid Yesus dhisik. senajan awake dhewe sregep ngladeni Yehuwa, awake dhewe bisa rumangsa cilik ati nek wong-wong ora nanggepi pamartaan kito. (1 Kor. 15:58)

b. awake dhewe rumangsa yen kawruh Alkitab awake dhewe ora nggawe kamajuan sing nduwe arti penting.kadang2,sakperangan dulur2 kito  bokmenawa  ninggalake Yehuwa. dadi, kepriye awake dhewe bisa tetap bersukacita ing sak njeroni dinas? salah siji carane yaiku karo bener-bener mahami artine pasemon2ne Yesus. awake dhewe arep ngrembug telu perkoro pasemon Yesus neng antarane lan apa piwulange kanggo kito.



3 Kadang, awake dhewe rumangsa sedhih banget kaya sing di rasak ake murid-murid Yesus dhisik. senajan awake dhewe sregep ngladeni Yehuwa, awake dhewe bisa rumangsa cilik ati nek wong-wong ora nanggepi panyabaran awake dhewe. (1 Kor. 15:58) utawa, awake dhewe rumangsa yen kawruh Alkitab awake dhewe ora nggawe kamajuan sing nduwe arti penting.kadang2,sakperangan dulur2 kito  bokmenawa  ninggalake Yehuwa. dadi, kepriye awake dhewe bisa tetap bersukacita ing sak njeroni dinas? salah siji carane yaiku karo bener-bener mahami artine pasemon2ne Yesus. awake dhewe arep ngrembug telu perkoro pasemon Yesus neng antarane lan apa piwulange kanggo kito.

-------------

PENABUR sing turu
4. apa arti pasemon Yesus babagan penabur sing turu?
jawab:
apa arti pasemon Yesus babagan penabur sing turu? Penabur nggambarke para penyiar kerajan, lan benih nggambarke kabar krajan sing dekne kabeh wartakke marang wong-wong sing kenceng atine. padha kaya wong-wong  umume, si penabur ”turu neng wayah wengi  lan tangi ing wayah esoke”. butuh wektu kanggo wenih kuwi tuwuh, ket ditandur nganti dipanen. neng masa tuwuhan kesebut, ”benih kuwi ngeto ake tunas mawa dadi dhuwur”. tanduran iki iso urip sak karepe dewe’ sacara alamiah bertahan ono ing palemahan . mangkana uga, secoro tanduran rohani sing di tandur neng sak njeroone atine wong supoyo iso cedhak karo Yehuwa, kuwi arep tuwuh secoro bertahap koyo tanduran mau. wektu dheweke nggawe kamajuan nganti  biso  ngladeni Yehuwa, dheweke ”ngasilk ake buah”, yaiku karo pangabekten kauripane marang Yehuwa lan dibaptis.



4 waca Markus 4:26-29:
4:26 Gusti Yésus nglajengaké ngandika mengkéné: “Kratoné Allah kuwi kena diupamakaké kaya wong sing nyebar wiji ana ing pategalané.
4:27 Wong mau ing wayah wengi turu, ésuké tangi. Déné wiji-wiji mau thukul terus lan dadi gedhé. Nanging kepriyé carané wiji-wiji mau thukul, wong mau dhéwé ora ngerti.
4:28 Lemah kuwi dhéwé sing marakaké wiji mau thukul lan metu gandumé; sing dhisik dhéwé pucuké, banjur gagangé kembang; nuli wulèné.
4:29 Samangsa gandum mau wis tuwa, wong mau banjur ngenèni, awit wis tekan wayahé panèn.”

 apa arti pasemon Yesus babagan penabur sing turu? Penabur nggambarke para penyiar kerajan, lan benih nggambarke kabar krajan sing dekne kabeh wartakke marang wong-wong sing kenceng atine. padha kaya wong-wong  umume, si penabur ”turu neng wayah wengi  lan tangi ing wayah esoke”. butuh wektu kanggo wenih kuwi tuwuh, ket ditandur nganti dipanen. neng masa tuwuhan kesebut, ”benih kuwi ngeto ake tunas mawa dadi dhuwur”. tanduran iki iso urip sak karepe dewe’ sacara alamiah bertahan ono ing palemahan . mangkana uga, secoro tanduran rohani sing di tandur neng sak njeroone atine wong supoyo iso cedhak karo Yehuwa, kuwi arep tuwuh secoro bertahap koyo tanduran mau. wektu dheweke nggawe kamajuan nganti  biso  ngladeni Yehuwa, dheweke ”ngasilk ake buah”, yaiku karo pangabekten kauripane marang Yehuwa lan dibaptis.

-----------------
5. geneya Yesus nyeritoke pasemon babagan penabur sing turu?
Jawab:
Yesus pengen ben awake dhewe ngerti menawa Yehuwa-lah sing nuwuhake kebeneran ing sak njerooning ati wong2 sing ”nduweni kecenderungan sing bener”. (Kis. 13:48; 1 Kor. 3:7)Bagian kito mung nandur lan menyiram, ning kito ora bisa meksa utawa nyepetake tuwuhan mau perkoro tukule. Kaya penabur ing sajeroning pasemon mau, awake dhewe ora ngerti kepriye tukule tanduran mau.Naliko kito urip ing sak ben dinone, kito yo ora mangerteni la  eling karo wenih sing di tabur kuwi tukul lan dadi gede tur kuat ono ing sak jeroning atine wong mau. ning sakwise sakwetoro wektu, benih iki ngasilke wohe. nuli, murid-murid anyar kuwi yo melu tandhang gawe bareng  karo kito ing sak njerone pagawean memanen.—Yoh. 436-38
5 geneya Yesus nyerit ake pasemon iki? Yesus pengen ben awake dhewe ngerti menawa Yehuwa-lah sing nuwuhake kebeneran ing sak njerooning ati wong2 sing ”nduweni kecenderungan sing bener”. (Kis. 13:48; 1 Kor. 3:7)Bagian kito mung nandur lan menyiram, ning kito ora bisa meksa utawa nyepetake tuwuhan mau perkoro tukule. Kaya penabur ing sajeroning pasemon mau, awake dhewe ora ngerti kepriye tukule tanduran mau.Naliko kito urip ing sak ben dinone, kito yo ora mangerteni la  eling karo wenih sing di tabur kuwi tukul lan dadi gede tur kuat ono ing sak jeroning atine wong mau. ning sakwise sakwetoro wektu, benih iki ngasilke wohe. nuli, murid-murid anyar kuwi yo melu tandhang gawe bareng  karo kito ing sak njerone pagawean memanen.—Yoh. 436-38

-----------------

6. apa sing kudu kito elingi babagan kamajuan wong sing belajar Alkitab?
Jawab:
apa sing bisa kito  sinaoni saka pasemon iki? pisan, awake dhewe butuh ngelingi menawa awake dhewe ora bisa ngendhalekne kamajuan  murid Alkitab  ing sak njerone mangerteni babaan kebeneran. senajan awake dhewe wis ngerahake  upaya kanggo ngewangi lan dukung si pelajar, awake dhewe ora arep biso meksa  pelajar kuwi dibaptis. sawalike, awake dhewe karo cendhek ati ngelingi menawa dheweke dhewe sing bisa mutusake apa dheweke arep ngabektek ake kauripane marang Allah. Yehuwa mung nrima pangabekte kito nek kito bener-bener  nduweni roso asih marang Yehuwah --Mzr 51:12; 54:6; 110:3.
6 apa sing bisa kito  sinaoni saka pasemon iki? pisan, awake dhewe butuh ngelingi menawa awake dhewe ora bisa ngendhalekne kamajuan  murid Alkitab  ing sak njerone mangerteni babaan kebeneran. senajan awake dhewe wis ngerahake  upaya kanggo ngewangi lan dukung si pelajar, awake dhewe ora arep biso meksa  pelajar kuwi dibaptis. sawalike, awake dhewe karo cendhek ati ngelingi menawa dheweke dhewe sing bisa mutusake apa dheweke arep ngabektek ake kauripane marang Allah. Yehuwa mung nrima pangabekte kito nek kito bener-bener  nduweni roso asih marang Yehuwah --Mzr 51:12; 54:6; 110:3.

-------------------------
7, 8. (a)Opo maneh sing bisa ktio sinaonii saka pasemon Yesus babagan penabur sing turu? wenehna contho. (b) apa sing bisa kito sinaoni babagan Yehuwa lan Yesus saka bab kuwi?
Jawab :
a. kapindho, karo mangerteni piwulang saka pasemon iki, kito ora arep cilik ati nek kito ora terus ndeleng asile pagawean pamulangan kito. Kito kudu sabar. (Yak. 5:7, 8) bisa dadi, awake dhewe wis ngerahkan upaya paling becik kanggo ngewangi pelajar Alkitab mau. ning, nek kebeneran ora tukul ing jero atine, iki ora nduwe arti yen kito dudu guru sing becik. Yehuwa nggawe benih kebeneran tukul mung ono wong-wong sing cendhek ati sing arep nggawe owah-owahan ing sajerone uripe. (Mat. 13:23) dadi, kito ora oleh nganggep suksese pamartan kito mung saka cacahe pelajar sing dibaptis. meneh uga kanggo Yehuwa, kekedadeyanan dinas kito ora ditentukan saka tanggepan wong  marang pamulangan kito adedasar alkitab. sawalike, kito ngajeni kesregepan lan kauletan kita bab pamartaan2 kuwi.—Baca Lukas 1017-20 1 Korintus 3:8.

b. ketelu, awake dhewe ora terus iso ndeleng owah-owahan ing sak jerone atine wong utowo pelajar alkitab mau. kaya ta, ana keluargo  sing sinau karo utusan injil. pasangan iki kepengen dadi pamarto sing durung kabaptis. Utusan injil kuwi  nerangake yen duwe karrep koyo ngono  syarate kudu leren olehe ngokok. dheweke kaget amergo pasangan kuwi ngomongke menawa dekne kabeh wis mandheg olehe ngrokok beberapa bulan sing kapungkur. Pasangan kuwi yo ugo eling yen dekne kabeh iso ngrokok meneng2,naging sanajan koyo kuwi Yehuwa tetap bisa ndeleng  kelakuan sing koyo kuwii lan Yehuwa benji karo kemunafikan. dadi, pilehane mung loro,ngrokok neng ngarep utusan injil kuwi utawa mandheg babar pisan. Utusan injil iki yo mesti ora mangerteni bab owah-owahan gedhe sing digawe pasangan iki. Welas asihe karo Yehuwa sing tambah gedhe  ngewangi pasangan kuwi  kanggo nemtokke keputusan sing bener.

7 kapindho, karo mangerteni piwulang saka pasemon iki, kito ora arep cilik ati nek kito ora terus ndeleng asile pagawean pamulangan kito. Kito kudu sabar. (Yak. 5:7, 8) bisa dadi, awake dhewe wis ngerahkan upaya paling becik kanggo ngewangi pelajar Alkitab mau. ning, nek kebeneran ora tukul ing jero atine, iki ora nduwe arti yen kito dudu guru sing becik. Yehuwa nggawe benih kebeneran tukul mung ono wong-wong sing cendhek ati sing arep nggawe owah-owahan ing sajerone uripe. (Mat. 13:23) dadi, kito ora oleh nganggep suksese pamartan kito mung saka cacahe pelajar sing dibaptis. meneh uga kanggo Yehuwa, kekedadeyanan dinas kito ora ditentukan saka tanggepan wong  marang pamulangan kito adedasar alkitab. sawalike, kito ngajeni kesregepan lan kauletan kita bab pamartaan2 kuwi.—Baca Lukas 1017-20 1 Korintus 3:8.

8 ketelu, awake dhewe ora terus iso ndeleng owah-owahan ing sak jerone atine wong utowo pelajar alkitab mau. kaya ta, ana keluargo  sing sinau karo utusan injil. pasangan iki kepengen dadi pamarto sing durung kabaptis. Utusan injil kuwi  nerangake yen duwe karrep koyo ngono  syarate kudu leren olehe ngokok. dheweke kaget amergo pasangan kuwi ngomongke menawa dekne kabeh wis mandheg olehe ngrokok beberapa bulan sing kapungkur. Pasangan kuwi yo ugo eling yen dekne kabeh iso ngrokok meneng2,naging sanajan koyo kuwi Yehuwa tetap bisa ndeleng  kelakuan sing koyo kuwii lan Yehuwa benji karo kemunafikan. dadi, pilehane mung loro,ngrokok neng ngarep utusan injil kuwi utawa mandheg babar pisan. Utusan injil iki yo mesti ora mangerteni bab owah-owahan gedhe sing digawe pasangan iki. Welas asihe karo Yehuwa sing tambah gedhe  ngewangi pasangan kuwi  kanggo nemtokke keputusan sing bener.

---------------
Jolo geret
9. apa arti pasemon Yesus babagan pukat geret?
9 waca Matius 13:47-50
13:47 “Kratoné Allah kuwi kaya upamané jala, sing ditibakaké ing tlaga lan olèh iwak rupa-rupa.
13:48 Bareng jala mau wis kebak, banjur ditarik menyang dharatan déning para nelayan. Nelayan-nelayan banjur lungguh milihi iwak-iwak mau: Sing apik diwadhahi, lan sing ala dibuwang.
13:49 Kaya mengkono uga kaanané ing Pungkasaning Jaman. Malaékat-malaékat bakal misahaké para wong ala saka ing antarané para wong mursid.
13:50 Sawisé mengkono wong-wong ala mau bakal dibuwang, lan kacemplungaké ing pawon sing murub. Ana ing kono wong-wong mau bakal padha nangis lan nggeget untu.”


apa arti pasemon Yesus babagan jolo geret? Yesus nggamblangna menawa pamartaan kabar kerajan kuwi padha kaya nyebarke jolo geret sing gedhe ing njero  segara. kaya jolo geret sing oleh lan nggowo ”rupo2 jinis iwak”, pamartan kito uga nggeret  akeh rupo2  wong koyo pasemon  rupo2 jiniis iwak mau. (Yes. 60:5) buktine, yutan wong nekani peng eling2 sedane Yesus sak ben taun. Sakpersgan sok kuwi kayakne klebu iwak sing ”becik” lan dadi anggota sidang Kristen. sing liyane kayakne iwak sing ”ora prayoga”, lan Yehuwa menolak dekne kabeh.

Sawijine jolo geret  yo musti nangkep rupo2  jenis iwak, lan iwak sing becik di lebokake ono ing sanjeroone bejana .
sakwise maca Matius 13:47-50 . . .

10. geneya Yesus nyeritak ake pasemon babagan jolo geret?
Jawab:
Geneya Yesus nyeritokepasemon iki? pamisahan iwak ing sakjeroning pasemon kuwi ora ngartek ake penghakiman akhir neng wektu karengsaran gedhe. ning, iki nggamblangna bab2 sing kedadean sajrone dina-dina paling akhir donya iki. Yesus ndelengake menawa ora kabeh wong sing mangerteni kabar kerajan arep dadi abdi Yehuwa. akeh sing teka neng klumpukan utawa sinau Alkitab karo awake dhewe ora pengen ngabektekake kauripane  marang Yehuwa. (1 Raj. 18:21) sing liya malah ora meneh teka menyang pakumpulan. Sakperangan wong enom digedhekne karo wong tuwa Kristen ning ora sinau kannthi bener-bener kepriye carane ngasihi Yehuwa. Yesus yo negesake menawa kito  butuh nggawe keputusan dhewe2. nek kito nggawe keputusan sing bener, Yehuwa yo nganggep awake dhewe ”mbejaji” ing ngarane.—Hag. 2:7.

Pamarto krajan  ngabarake kabar krajan  menyang wong akeh, ning mung siji sing dadi Saksi Yehuwa

. .cobo kito renungake panerapane neng zaman sak iki.
10 geneya Yesus nyeritokepasemon iki? pamisahan iwak ing sakjeroning pasemon kuwi ora ngartekne penghakiman akhir nang wektu kerekasan gedhe. ning, iki nggamblangna bab2 sing kedadean sajrone dina-dina paling akhir donya iki. Yesus ndelengake menawa ora kabeh wong sing mangerteni kabar kerajan arep dadi abdi Yehuwa. akeh sing teka neng klumpukan utawa sinau Alkitab karo awake dhewe ora pengen mbektekne kauripane dekne kabeh marang Yehuwa. (1 Raj. 18:21) sing liya malah ora meneh teka menyang pakumpulan. Sakperangan wong enom digedhekne karo wong tuwa Kristen ning ora sinau kanggo bener-bener kepriye carane ngasihi Yehuwa. Yesus yo negesake menawa kito masing-masing butuh nggawe keputusan dhewe. nek kito nggawe keputusan sing bener, Yehuwa yo nganggep awake dhewe ”berharga” ing ngarane.—Hag. 2:7.

Pamarto krajan  ngabarake kabar krajan  menyang wong akeh, ning mung siji sing dadi Saksi Yehuwa

. .cobo kito renungake panerapane neng zaman sak iki.

-----------------------
11, 12. (a) apa manfaate  sing  kanggo kito saka pasemon babagan jolo geret? (b) apa sing bisa kito sinaoni babagan Yehuwa lan Yesus saka babl kuwi?
Jawab:
a. apa manfate sing kangkito saka pasemon babakan jolo geret ? karo mahami piwulang saka pasemon iki, awake dhewe ora arep sedeh lan utawa kuciwa nek pelajar Alkitab utawa salah sawong anak awake dhewe ora arep ngladeni Yehuwa. awake dhewe bokmenawa wis nintakake opo wae kango nglatih.Nanging dudu saben wong utowo anak arep terus dadi sahabat Yehuwa mung amarga wong mau utowo arek mau arep sinau Alkitab utawa digedhek akeing sakjeroniing  kebeneran. nek dheweke ora arep taat marang Yehuwa dadi panguwasane, dheweke ora bisa dadi abdide Allah.

Sakperangan sing kegeret nang kebeneran arep berpihak marang Yehuwa (delok paragraf 9-12)


b. apa iki nduwe arti wong sing metu soko kebeneran ora oleh bali meneh menyang sidang? utawa, apa ora ana harapanbabar pisan kanggo wong sing ora mbektek ake kauripane marang Yehuwa? ora mangkana. Kesempatan kanggo dadi kawane Yehuwa isih  kabukak sadurung karengsaran gedhe . Yehuwa nyeluk lan ngajak kabeh wong, ”balia marang Aku, lan aku arep bali marang kowe .” (Mal. 3:7) iki ditekan ake ono ing sajeroning pasemon Yesus babagan anak sing hilang.—Baca Lukas 1511-32


11 apa manfate sing kangkito saka pasemon babakan jolo geret ? karo mahami piwulang saka pasemon iki, awake dhewe ora arep sedeh lan utawa kuciwa nek pelajar Alkitab utawa salah sawong anak awake dhewe ora arep ngladeni Yehuwa. awake dhewe bokmenawa wis nintakake opo wae kango nglatih.Nanging dudu saben wong utowo anak arep terus dadi sahabat Yehuwa mung amarga wong mau utowo arek mau arep sinau Alkitab utawa digedhek akeing sakjeroniing  kebeneran. nek dheweke ora arep taat marang Yehuwa dadi panguwasane, dheweke ora bisa dadi abdide Allah.

Sakperangan sing kegeret nang kebeneran arep berpihak marang Yehuwa (delok paragraf 9-12)




12 apa iki nduwe arti wong sing metu soko kebeneran ora oleh bali meneh menyang sidang? utawa, apa ora ana harapanbabar pisan kanggo wong sing ora mbektek ake kauripane marang Yehuwa? ora mangkana. Kesempatan kanggo dadi kawane Yehuwa isih  kabukak sadurung karengsaran gedhe . Yehuwa nyeluk lan ngajak kabeh wong, ”balia marang Aku, lan aku arep bali marang kowe .” (Mal. 3:7) iki ditekan ake ono ing sajeroning pasemon Yesus babagan anak sing hilang.—Baca Lukas 15:11-32

15:11 Gusti Yésus mbacutaké enggoné ngandika: “Ana wong duwé anak lanang loro.
15:12 Anak sing ragil matur marang bapakné: ‘Bapak, keparenga kula nyuwun bagéan kula saking sedaya ingkang badhé panjenengan warisaken.’ Bapakné mau nuli mbagé barang darbèké marang anaké loro.
15:13 Let sawetara dina menèh anak sing ragil mau nuli ngedoli barang darbèké sing dadi bagéané. Nuli lunga menyang negara manca, dhuwité digawa kabèh. Ana ing kana dhuwité diebrèh-ebrèh, dienggo nguja kasenengané,
15:14 nganti dhuwité mau entèk ludhes. Kacrita ing negara kono ana pailan gedhé, mangka bocah mau wis ora duwé apa-apa.
15:15 Mulané nuli mondhok ing omahé wong pribumi, lan dikon nyambut-gawé ana ing panggonané wong mau, ngrumati babi.
15:16 Sarèhné ora diwènèhi pangan, bocah mau kaliren. Kaya apa kepénginé maregi wetengé srana ampas, sisa pangané babi. Éwasemono ora ana wong sing mènèhi.
15:17 Bocah mau nuli éling marang kaanané dhéwé lan nggrahita: ‘Buruhé bapakku pirang-pirang, lan kabèh padha bisa mangan sawaregé, mangka aku ana ing kéné nganti kaliren.
15:18 Apiké aku dakbali menyang dalemé bapak, karo matur: Bapak, kula sampun damel dosa dhateng Gusti Allah lan dhateng Bapak.
15:19 Kula sampun mboten pantes kawastanan putranipun Bapak. Mugi dipun anggep berah kémawon.’
15:20 Bocah mau nuli ngadeg, banjur mulih menyang omahé bapakné. Nalika isih adoh, bapakné wis weruh klédhangé anaké. Bapakné mau trenyuh atiné merga saka welasé. Anaké nuli diplayoni, banjur dirangkul lan diambungi.
15:21 Bocah mau nuli matur: ‘Bapak, kula sampun nglampahi dosa dhateng Gusti Allah lan dhateng Bapak. Kula sampun mboten pantes kawastanan putranipun Bapak.’
15:22 Nanging bapakné nimbali para abdiné lan didhawuhi mengkéné: ‘Énggal njupuka jubah sing apik dhéwé lan enggokna. Drijiné enggonana ali-ali, sarta sikilé enggonana sepatu.
15:23 Nuli njupuka pedhèt sing lemu, sembelèhen. Ayo, kita padha nganakaké pésta.
15:24 Sebab anakku iki wis mati, saiki urip menèh; wis ilang, saiki ketemu!’ Banjur wong saomah padha bungah-bungah.
15:25 Nalika semana anak sing mbarep isih ana ing pategalan. Bareng mulih lan saya cedhak ing omahé, krungu swarané gamelan lan sindhénan.
15:26 Bocah mau nuli ngundang sawijining abdi, sarta takon: ‘Ing omah lagi ana apa?’
15:27 Wangsulané abdi mau: ‘Ndara, keng rayi sampun wangsul! Pramila ingkang Rama lajeng dhawuh mragat lembu ingkang saé piyambak, awit putranipun sampun wangsul kanthi wilujeng!’
15:28 Bareng krungu aturé abdi kuwi, anak sing mbarep mau nepsu banget, lan ora gelem mlebu omah. Bapakné nuli metu nemoni sarta ngarih-arih anaké sing nepsu mau.
15:29 Nanging anaké malah matur: ‘Pinten-pinten taun laminipun kula nyambut-damel setengah pejah kagem Bapak, mekaten ugi kula mboten naté mbangkang ing dhawuhipun Bapak. Éwasemanten menapa Bapak naté maringi menapa-menapa dhateng kula? Ménda ingkang supados kénging kula anggé bingah-bingah kaliyan kanca-kanca kula, setunggal kémawon mboten naté.
15:30 Nanging pun ragil menika sampun nelasaken bandhanipun Bapak sedaya kanggé nyundel, mangka saweg kémawon dhateng, Bapak sampun mragataken pedhèt leman kanggé piyambakipun.’
15:31 Bapakné nuli mangsuli: ‘Anakku, enggèr, kowé kuwi rak salawasé ana ing kéné karo aku. Déné apa saduwèkku kuwi rak iya duwèkmu.
15:32 Wektu iki wis samesthiné kita kabèh padha bungah-bungah, sebab adhimu wis mati urip menèh, wis ilang, ketemu!’ “

---------------------
Anak sing ilang
13. apa arti pasemon babagan anak sing ilang?
Jawab:
 apa arti pasemonan Yesus babagan anak sing ilang? bapak sing dhuweni welas asih kang  gedhe ing pasemonan iki nggambarake Bapak kito sing pengisih, Yehuwa. Putra sing ngebreh ebreh warisane sing pangaji nggambarke wong sing mungkur soko sidang Kristen. dekne kabeh seolah-olah lunga menyang ”negeri sing adoh”, yaiku donya Setan, sing kepisah saka Yehuwa. (Ef. 4:18; Kol. 1:21) Akhire,sakperangan saka wong kuwi ngelingi kaluputan sing serius sing di tindakake lan banjur eling terus bali maneh menyak pakumpulane umate Yehuwa. iki butuh upaya, ning amarga wong kuwi andap asor lan tenan-tenan nyesal, Yehuwa ngapurani marang wong2 kang luput mau amergo sak jane wong iku wis mati naging urip maneh.—Yes. 44:22; 1 Ptr. 2:25.


13 apa arti pasemonan Yesus babagan anak sing ilang? bapak sing dhuweni welas asih kang  gedhe ing pasemonan iki nggambarake Bapak kito sing pengisih, Yehuwa. Putra sing ngebreh ebreh warisane sing pangaji nggambarke wong sing mungkur soko sidang Kristen. dekne kabeh seolah-olah lunga menyang ”negeri sing adoh”, yaiku donya Setan, sing kepisah saka Yehuwa. (Ef. 4:18; Kol. 1:21) Akhire,sakperangan saka wong kuwi ngelingi kaluputan sing serius sing di tindakake lan banjur eling terus bali maneh menyak pakumpulane umate Yehuwa. iki butuh upaya, ning amarga wong kuwi andap asor lan tenan-tenan nyesal, Yehuwa ngapurani marang wong2 kang luput mau amergo sak jane wong iku wis mati naging urip maneh.—Yes. 44:22; 1 Ptr. 2:25.
-----

14. geneya Yesus nyeritoke pasemonan babagan anak sing ilang?
JAWAB:
geneya Yesus nyeritak akepasemonan iki? Yesus arep nunjukake menawa Yehuwa pengen banget ben wong sing wis metu soko pasamuane Yehuwa bali meneh. bapak ing sak jerone pasemonan mau terusi ngarep-arep anake  ndang bali. pas dheweke ndeleng putranya, dheweke mlayu memoni sanajan putranya ”isih adoh”. Sang bapak pengen ben putranya ngerti menawa dheweke diarep-arep. Pasemonan ini sakudune nggugah wong sing wis mungkur soko kebeneran supoyo ndang cepet bali marang Yehuwa. bokmenawa, hubungan dekne kabeh karo Yehuwa dadi renggang banget. Dekne kabeh bisa dadi rumangsa isin, lan kadelokane kanggo bali kuwi rekasa banget. ning, kabeh upayane  ora arep sia-sia! pas dekne  bali, Yehuwa, Yesus, lan para malaikat arep suka cito olehe enggone nrimo wong2 mau.—Luk. 15:7.
14 geneya Yesus nyeritak akepasemonan iki? Yesus arep nunjukake menawa Yehuwa pengen banget ben wong sing wis metu soko pasamuane Yehuwa bali meneh. bapak ing sak jerone pasemonan mau terusi ngarep-arep anake  ndang bali. pas dheweke ndeleng putranya, dheweke mlayu memoni sanajan putranya ”isih adoh”. Sang bapak pengen ben putranya ngerti menawa dheweke diarep-arep. Pasemonan ini sakudune nggugah wong sing wis mungkur soko kebeneran supoyo ndang cepet bali marang Yehuwa. bokmenawa, hubungan dekne kabeh karo Yehuwa dadi renggang banget. Dekne kabeh bisa dadi rumangsa isin, lan kadelokane kanggo bali kuwi rekasa banget. ning, kabeh upayane  ora arep sia-sia! pas dekne  bali, Yehuwa, Yesus, lan para malaikat arep suka cito olehe enggone nrimo wong2 mau.—Luk. 15:7.

----------------
15, 16. (a) apa sing bisa kito sinaoni bab pasemonan Yesus babagan anak sing ilang? wenehna contho. (b) apa sing bisa awake dhewe sinaoni babagan Yehuwa lan Yesus saka bab kuwi?
Jawab:
a. apa manfate kanggo kito bab  pasemonan  iki? awake dhewe kudu niru tulada kang asih soko Yehuwa. pas ono wong sing wis metu trus bali maneh menyang sidang, awake dhewe kudune yo dadi wong kang ora  ”keliwat adil-bener” dadine ora arep  nompoo wong mau. iki arep ngrusak hubungan awake dhewe karo Yehuwa. (Pkh. 7:16) awake dhewe uga kudu bisa sinau saka pasemon2 iki kanggo memandang wong sing wis mungkur sidang dadi ”domba sing ilang”, sing bokmenawa arep bali. (Mz. 119:176) lan, nek awake dhewe ketemu karo wong sing wis mungkur soko sidang ning ora dipecat, apa awake dhewe nggawe sabisa-bisane kanggo ngewangi supoyo wong kuwi aktiv maneh? Yo biso ugo  cepet ngomongake para penatua ben wong sing wis mungkur soko sidang bisa dibantu, embuh dheweke wis dipecat utawa ora? nek awake dhewe bener-bener mahami lan ngetraake piwulang saka pasemonan Yesus, kito mesti nindakake.

b. dekne kabeh sing bali mensyukuri banget kamurahanan Yehuwa sing welas  asih lan dukungan sidang. Sawijining wong sedulur sing wis dipecat sajrone 25 taun ngomong, ”ket katampa bali, sukacita ne terus nambah amarga aku ngrasakake ’musim sing nyegarake’ saka Yehuwa. (Kis. 3:19) kabeh wong bener-bener seneng lan ngewangi aku! saiki, aku nduwe keluarga rohani sing linuwih.” Sawijining saudari enom sing bali sakwise ora aktif sajrone lima taun ngomongke, ”aku bener-bener ngrasakake dhewe welas asih sing di ajarake karo Yesus. ora ana tembung-tembung sing bisa ngungka ake bab iki kabeh. tenan mbejaji bisa dadi kuluwargone saka organisasi Yehuwa!”


15 apa manfate kanggo kito bab  pasemonan  iki? awake dhewe kudu niru tulada kang asih soko Yehuwa. pas ono wong sing wis metu trus bali maneh menyang sidang, awake dhewe kudune yo dadi wong kang ora  ”keliwat adil-bener” dadine ora arep  nompoo wong mau. iki arep ngrusak hubungan awake dhewe karo Yehuwa. (Pkh. 7:16) awake dhewe uga kudu bisa sinau saka pasemon2 iki kanggo memandang wong sing wis mungkur sidang dadi ”domba sing ilang”, sing bokmenawa arep bali. (Mz. 119:176) lan, nek awake dhewe ketemu karo wong sing wis mungkur soko sidang ning ora dipecat, apa awake dhewe nggawe sabisa-bisane kanggo ngewangi supoyo wong kuwi aktiv maneh? Yo biso ugo  cepet ngomongake para penatua ben wong sing wis mungkur soko sidang bisa dibantu, embuh dheweke wis dipecat utawa ora? nek awake dhewe bener-bener mahami lan ngetraake piwulang saka pasemonan Yesus, kito mesti nindakake.

16 dekne kabeh sing bali mensyukuri banget kamurahanan Yehuwa sing welas  asih lan dukungan sidang. Sawijining wong sedulur sing wis dipecat sajrone 25 taun ngomong, ”ket katampa bali, sukacita ne terus nambah amarga aku ngrasakake ’musim sing nyegarake’ saka Yehuwa. (Kis. 3:19) kabeh wong bener-bener seneng lan ngewangi aku! saiki, aku nduwe keluarga rohani sing linuwih.” Sawijining saudari enom sing bali sakwise ora aktif sajrone lima taun ngomongke, ”aku bener-bener ngrasakake dhewe welas asih sing di ajarake karo Yesus. ora ana tembung-tembung sing bisa ngungka ake bab iki kabeh. tenan mbejaji bisa dadi kuluwargone saka organisasi Yehuwa!”

--------------------------------
17, 18. (a) apa wae sing wis kiot sinaoni saka ketelu pasemonan kuwi iki? (b) apa tekad awake dhewe?

Jawab:
a.pisan, awake dhewe supoyo mahami menawa kito ora bisa ngendhalekne kapinteran dewe kanggo kekamajuan ronani wong belayar alkitab lan kabeneran. Kabeh kuwi kudu di oasrahake karoo Yehuwa.
 kapindho,ora masuk akal yen kabeh wong sing sinau alkitab lan kebenaran bakal dadi seksi Yehuwa lan ngabekti marang Yehuwa.
 paling akhir, senajan sakperangan wong2 podo mungkur soko sidang seksi  Yehuwa, Bagian kito  mung ngarep arep  lan ndongo ben wong2 mau podo eling lan bali menyang pasamuan Yehuwa, yen podo bali yo bagian kito podo nyabut karo hangat lan pengasih wong2 kuwi mau ben podo  krasan.


 b. muga-muga kito dewe2  terus nggolek pangaweruh, pamahaman, lan hikmat. wektu sedulur maca pasemonan Yesus, kito kudu takon, ’apa arti pasemonan ini? geneya iki dicatet jero Alkitab? kepriye aku bisa ngetrapake piwulangan ini? apa sing aku sinaoni babagan Yehuwa lan Yesus soko pasemonan kuwi?’ yen awake dhewe nglakoke iki kabeh, awake dhewe arep biso mahami manfaat tembung-tembung Yesus lan bertekad ngetrap ake neng  kauripan kito sediini dino.



17 apa wae sing wis awake dhewe sinaoni saka ketelu pasemonan iki? pisan, awake dhewe supoyo mahami menawa kito ora bisa ngendhalekne kapinteran dewe kanggo kekamajuan ronani wong belayar alkitab lan kabeneran. Kabeh kuwi kudu di oasrahake karoo Yehuwa.
 kapindho,ora masuk akal yen kabeh wong sing sinau alkitab lan kebenaran bakal dadi seksi Yehuwa lan ngabekti marang Yehuwa.
 paling akhir, senajan sakperangan wong2 podo mungkur soko sidang seksi  Yehuwa, Bagian kito 
mung ngarep arep  lan ndongo ben wong2 mau podo eling lan bali menyang pasamuan Yehuwa, yen podo bali yo bagian kito podo nyabut karo hangat lan pengasih wong2 kuwi mau ben podo  krasan.

18 muga-muga kito dewe2  terus nggolek pangaweruh, pamahaman, lan hikmat. wektu sedulur maca pasemonan Yesus, kito kudu takon, ’apa arti pasemonan ini? geneya iki dicatet jero Alkitab? kepriye aku bisa ngetrapake piwulangan ini? apa sing aku sinaoni babagan Yehuwa lan Yesus soko pasemonan kuwi?’ yen awake dhewe nglakoke iki kabeh, awake dhewe arep biso mahami manfaat tembung-tembung Yesus lan bertekad ngetrap ake neng  kauripan kito sediini dino.