Senin, 11 Mei 2015

Belajar dari Perumpamaan tentang Talenta

1, 2. Mengapa Yesus menceritakan parabel tentang talenta?

Jawab :
YESUS menceritakan parabel tentang talenta agar para pengikut terurapnya memahami tugas mereka. Tapi, parabel ini sebenarnya berlaku untuk semua murid Yesus.3. Apa yang kita pelajari dari parabel-parabel di Matius pasal 24 dan 25?

Jawab :

Parabel pertama adalah tentang budak yang setia, yaitu sekelompok kecil murid terurap yang bertanggung jawab untuk mengajar umat Yehuwa. Mereka  harus setiadan bijaksana. Parabel berikutnya adalah tentang sepuluh perawan. Selanjutnya, Yesus menceritakan parabel tentang talenta untuk mengajar kaum terurap bahwa mereka harus rajin melakukan tugas Kristen mereka. Lalu, Yesus menceritakan parabel tentang domba dan kambing, yang ditujukan kepada orang-orang yang berharap untuk hidup di bumi. Ia menekankan bahwa mereka harus loyal membantu saudara-saudara terurapnya, dan melakukannya sebaik mungkin.

4, 5. Siapa yang dimaksud dengan pria dalam parabel itu? Berapa nilai satu talenta?

Jawab:
Sejak dulu, publikasi kita menjelaskan bahwa pria di kedua parabel itu (talenta dan mina ) menggambarkan Yesus, yang naik ke surga pada tahun 33 M. Saat itu, Yesus tidak langsung menjadi Raja. Ia menunggu sampai tahun 1914, ketika ”musuh-musuhnya ditempatkan sebagai tumpuan bagi kakinya”.Ibr. 10:12, 13.

Nilai 1 talenta  pada zaman Yesus adalah setara dengan 20 thn kerja.

6, 7. Apa yang digambarkan oleh talenta?

Jawab :

 sebelum kembali ke surga, Yesus memerintahkan para pengikutnya, ’Pergilah dan buatlah orang-orang menjadi murid.’ (Mat. 28:18-20) Dengan begitu, Yesus memberi mereka harta berharga, yaitu tugas penting untuk mengabar.2 Kor. 4:7.
Seperti pria yang memberikan talenta kepada budak-budaknya, Yesus memberi para pengikutnya yang terurap tugas untuk membuat murid. (Mat. 25:14) Jadi, talenta menggambarkan tugas untuk mengabar dan membuat murid.



8. Meski setiap budak menerima jumlah uang yang berbeda, apa yang diharapkan sang majikan?

Jawab:
Meski setiap budak diberi jumlah yang berbeda, sang majikan berharap agar ketiganya menggunakan uang itu untuk berbisnis dengan rajin. Demikian pula, Yesus mengharapkan para pengikut terurapnya untuk memberikan yang terbaik dalam pengabaran. (Mat. 22:37; Kol. 3:23) Pada Pentakosta 33 M, para pengikut Yesus mulai membuat murid dari segala bangsa. Kalau kita membaca buku Kisah, kita bisa melihat betapa rajinnya mereka. *Kis. 6:7; 12:24; 19:20.
9. (a) Apa yang dilakukan kedua budak pertama dengan uang mereka, dan apa yang dapat kita simpulkan dari hal ini?
Jawab :
Dua budak pertama, yang menggunakan uang majikan mereka dengan baik, menggambarkan saudara-saudari terurap yang setia pada zaman akhir.  Terutama sejak tahun 1919, mereka telah memberikan yang terbaik dalam pengabaran. Kedua budak dalam parabel itu menerima jumlah yang berbeda. Ini tidak berarti bahwa ada dua golongan kaum terurap yang setia. Kedua budak itu menghasilkan keuntungan, jadi keduanya sama-sama rajin. 


(b) Apa yang harus dilakukan oleh mereka yang berharap untuk hidup di bumi?


jawab :
Melalui parabel tentang domba dan kambing, Yesus mengajarkan bahwa mereka yang berharap untuk hidup di bumi punya hak istimewa untuk membantu saudara-saudara terurapnya dalam pengabaran. Ya, umat Yehuwa adalah ”satu kawanan”, dan mereka semua bekerja keras untuk mengabar dan membuat murid.Yoh. 10:16.


10. Pekerjaan apa yang menjadi bagian penting dari tanda zaman akhir?


jawab :
 pengabaran adalah bagian penting dari tanda zaman akhir yang Yesus beri tahukan. Yesus pasti sangat senang!

11. Dari mana kita tahu bahwa Sang Majikan akan datang pada kesengsaraan besar?


Jawab :
Dalam nubuatnya di Matius pasal 24 dan 25, Yesus beberapa kali mengatakan bahwa ia akan datang. Misalnya, ia mengatakan bahwa orang-orang ”akan melihat Putra manusia datang di atas awan-awan langit”. Ini terjadi saat Yesus melakukan penghakiman pada  kesengsaraan besar. Ia juga memperingatkan para pengikutnya di zaman akhir agar tetap berjaga-jaga. Ia berkata, ”Kamu tidak tahu pada hari mana Tuanmu akan datang” dan, ”Pada jam yang tidak kamu sangka, Putra manusia akan datang.” (Mat. 24:30, 42, 44) Jadi, dalam parabel tentang talenta, kedatangan sang majikan juga menggambarkan kedatangan Yesus untuk menghakimi orang-orang dan membinasakan dunia Setan. *


12, 13. (a) Apa yang dikatakan sang majikan kepada kedua budaknya, dan mengapa?

jawab:
Ia berkata kepada mereka, ”Baik sekali, budak yang baik dan setia! Engkau setia atas sedikit perkara. Aku akan mengangkat engkau untuk mengurus banyak perkara.” (Mat. 25:21, 23)

(b) Kapan kaum terurap akan menerima pemeteraian akhir? (Lihat juga kotak ”
 Dinilai Layak Sewaktu Meninggal”.)

jawab :
Sesaat sebelum kesengsaraan besar, Allah akan memberikan pemeteraian akhir kepada kaum terurap yang setia yang masih ada di bumi. (Pny. 7:1-3)
Sejak abad pertama, murid-murid yang terurap telah diberi talenta, atau tugas untuk mengabar. Mereka akan dihakimi berdasarkan seberapa rajin mereka melakukannya. Kaum terurap yang mati setia sebelum kesengsaraan besar sudah menerima pemeteraian akhir sewaktu mereka meninggal. Tapi dalam parabel tentang talenta, Yesus khususnya berbicara tentang perhitungan dengan kaum terurap yang masih hidup di bumi pada kesengsaraan besar.

(c) Upah apa yang akan diterima oleh mereka yang mendukung kaum terurap?


jawab :
 Namun, bagi mereka yang berharap untuk hidup di bumi, yaitu yang mendukung kaum terurap dalam pengabaran? Pada waktu itu, mereka sudah dianggap sebagai domba. Dan, mereka akan mendapat upah berupa kehidupan di bumi di bawah pemerintahan Kerajaan Allah.Mat. 25:34.

14, 15. Apakah Yesus memaksudkan bahwa banyak dari kaum terurap akan menjadi jahat dan malas? Jelaskan.
Jawab :
Sewaktu Yesus berkata bahwa satu dari ketiga budak itu jahat dan malas, ia tidak memaksudkan bahwa sepertiga dari kaum terurap akan menjadi  seperti budak itu. Kita bisa tahu itu dengan membandingkan parabel ini dengan dua parabel lainnya. Dalam parabel tentang budak yang setia dan bijaksana, Yesus menceritakan tentang seorang budak jahat yang menganiaya budak lainnya. Yesus tidak memaksudkan bahwa di antara budak yang setia dan bijaksana, ada yang akan menjadi jahat. Sebaliknya, ia hanya memperingatkan pria-pria terurap itu agar tidak menjadi seperti budak jahat itu. Lalu, dalam parabel tentang sepuluh perawan, Yesus menceritakan tentang lima perawan bodoh. Itu tidak berarti bahwa setengah dari kaum terurap akan menjadi bodoh. Sebaliknya, Yesus memperingatkan tentang apa yang akan terjadi jika mereka tidak siap dan siaga. * Demikian pula, dalam parabel tentang talenta, Yesus tidak memaksudkan bahwa banyak dari kaum terurap pada zaman akhir akan menjadi jahat dan malas. Ia hanya memperingatkan kaum terurap agar tidak menjadi seperti budak yang malas itu, tapi terus rajin mengabar.Mat. 25:16.


16. (a) Dua pelajaran apa yang kita dapatkan dari parabel tentang talenta?

Jawab :
Pertama, Yesus memberi murid-murid terurapnya harta yang berharga, yaitu tugas penting untuk mengabar dan membuat murid. Kedua, Yesus ingin agar kita semua rajin mengabar. Jika kita terus mengabar dengan setia dan tetap taat serta loyal kepada Yesus, ia pasti akan memberi kita upah.Mat. 25:21, 23, 34.

 (b) Setelah membahas artikel ini, apa yang kita pahami dari parabel tentang talenta? (Lihat kotak ”
 Memahami Parabel tentang Talenta”.)

jawab :

Kapan Sang Majikan Mengupahi Budak-budaknya?
Penjelasan lama: Pada tahun 1919, Yesus mengupahi budak-budak terurapnya di bumi dengan memberi mereka lebih banyak tugas.
Penjelasan baru: Sewaktu Yesus datang nanti, ia akan mengupahi budak-budak terurapnya yang setia dengan mengangkat mereka ke surga.

Siapa Budak yang Jahat dan Malas Itu?
Penjelasan lama: Budak yang jahat dan malas menggambarkan kaum terurap yang hidup sekitar tahun 1914 yang tidak mau mengabar.
Penjelasan baru: Yesus tidak menubuatkan bahwa akan ada sekelompok kaum terurap yang menjadi jahat dan malas. Sebaliknya, ia memperingatkan orang Kristen terurap tentang apa yang akan terjadi jika mereka bersikap seperti itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar